KUTIPAN – Berta’ziah, sebuah praktik yang mendalam dalam kehidupan seorang Muslim, tidak hanya merupakan ungkapan simpati atas kematian seseorang, tetapi juga merupakan momen untuk merenungkan kehidupan dan kematian dengan kesadaran spiritual yang mendalam. Dalam panduan ini, kita akan menjelajahi makna, doa, dan etika yang terkait dengan berta’ziah, serta bagaimana mempraktikkannya dengan penuh rasa hormat dan keikhlasan.
Makna Berta’ziah
Berta’ziah berasal dari bahasa Arab yang berarti “menghibur” atau “menyampaikan belasungkawa”. Praktik ini mencakup kunjungan, doa, dan ungkapan simpati kepada keluarga atau kerabat yang ditinggalkan oleh orang yang meninggal dunia. Lebih dari sekadar tindakan sopan, berta’ziah merupakan wujud kepedulian dan kebersamaan dalam momen kesedihan.
Doa-doa Berta’ziah
Doa merupakan bagian penting dari berta’ziah, karena melalui doa kita mengharapkan keberkahan dan ampunan bagi yang telah meninggal serta kesabaran bagi keluarga yang ditinggalkan. Berikut beberapa doa yang disunahkan saat melakukan berta’ziah:
- Doa Untuk Orang yang Meninggal: “Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fuanhu.” (Ya Allah, ampunilah dia, berikanlah rahmat kepadanya, berikanlah keselamatan padanya, dan maafkanlah dia.)
- Doa Untuk Keluarga yang Ditinggalkan: “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Allahumma ajirni fi musibati wa’akhlifli khayran minha.” (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya kami akan kembali. Ya Allah, berikanlah aku pahala di dalam musibahku ini dan berikanlah aku pengganti yang lebih baik darinya.)
Etika Berta’ziah
Selain doa, ada pula etika yang perlu diperhatikan saat melakukan berta’ziah. Beberapa di antaranya adalah:
- Menjaga Sikap dan Bahasa: Bersikaplah dengan tenang dan sopan, hindari perkataan yang tidak pantas atau menyakitkan.
- Memperhatikan Kondisi Keluarga: Sampaikan belasungkawa dengan penuh empati dan hormat terhadap perasaan keluarga yang sedang berduka.
- Menjaga Waktu dan Kehadiran: Datanglah pada waktu yang tepat sesuai adat dan tradisi, hindari kehadiran yang berlebihan atau mengganggu.
Momen Keharmonisan dan Kebahagiaan
Meskipun berta’ziah adalah momen kesedihan, namun dalam praktiknya juga terdapat momen keharmonisan dan kebahagiaan. Kehadiran sahabat, kerabat, dan komunitas Muslim dalam berta’ziah dapat menjadi sumber kekuatan dan dukungan bagi keluarga yang berduka.
Dengan memahami panduan lengkap doa dan etika berta’ziah bagi umat Muslim, kita dapat meningkatkan kualitas spiritualitas dan keharmonisan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga kita selalu diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi ujian kehidupan, serta mendapatkan keberkahan dan ampunan dari Allah SWT.