
KUTIPAN – Sabtu pagi. Udara masih agak dingin, kopi belum habis, dan tahu-tahu… brak! Sebatang pohon di Jalan Raya Perumahan Garama Bengkong memutuskan untuk pensiun dini. Bukannya lewat surat pengunduran diri, si pohon malah memilih rebahan di tengah jalan, kayak mahasiswa habis UTS.
Dan di sinilah drama ala sinetron sore hari dimulai. Warga panik, motor ngalah, mobil antre kayak beli BTS meal, dan jalanan mendadak berubah jadi jalur uji kesabaran. Tapi tenang, ini bukan cerita sedih tanpa harapan. Karena seperti di film superhero, datanglah Polsek Bengkong.
Kalau selama ini polisi lebih sering dikaitkan dengan tilang mendadak dan razia knalpot brong, kali ini mereka tampil beda. Mereka bukan cuma ngatur lalu lintas sambil pelototin plat nomor, tapi langsung angkut gergaji dan gotong royong mengevakuasi si pohon malas kerja.
Sebagai bentuk implementasi program PRESISI—yang kalau dijabarkan mirip akronim boyband: Prediktif, Responsibilitas, Transparansi, dan Berkeadilan—Polsek Bengkong menunjukan bahwa mereka bukan cuma jago ngurus perkara kriminal, tapi juga bisa multitasking: dari ngurus maling sampai nangani pohon ambruk.
Dalam waktu singkat, pohon berhasil disingkirkan, kemacetan terurai, dan warga bisa kembali beraktivitas. Polisi pun jadi kayak abang GoFood yang datang pas perut mulai keroncongan: ditungguin, ditolongin, dan bikin tenang.
Dan jangan kira polisi cuma main otot. Setelah pohon sukses direbahkan ke pinggir jalan (dengan penuh kasih sayang dan peluh), mereka juga bagi-bagi wejangan ke warga soal cuaca ekstrem. Katanya, musim hujan itu bukan cuma bikin cucian lama kering, tapi juga bikin pohon tua gampang patah dan tanah gampang ngambek alias longsor.
Bhabinkamtibmas pun ikut nimbrung. Bukan buat selfie atau konten TikTok, tapi beneran buat patroli dialogis. Ini istilah keren untuk ngobrol santai sambil mantau situasi. Karena kalau nunggu warga lapor, bisa-bisa pohonnya udah jadi taman bermain duluan.
Momen ini juga jadi pengingat bahwa polisi itu, meski kadang suka kita omelin di Twitter, sebenarnya banyak juga yang kerja diam-diam tapi berdampak. Nggak semua tugas polisi harus viral buat dianggap keren. Kadang, mereka kerja di balik layar, ngurus hal receh yang justru menyelamatkan banyak orang dari potensi bahaya.
Kalau kata netizen bijak, “Kita butuh polisi bukan cuma saat rusuh demo, tapi juga saat jalanan kita diusik oleh hal-hal absurd semacam pohon tumbang.” Dan Polsek Bengkong sudah menunjukan itu: hadir, cepat, dan humanis. Bukan manusia silver, tapi manusia beneran yang kerja beneran.
Salut buat polisi Bengkong. Jangan bosan jadi pahlawan tanpa CGI.
Laporan: Rangga Editor: Husni Tulisan ini merupakan kiriman dari penulis atau pembaca Kutipan. Isi tulisan sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Kutipan telah menyunting seperlunya agar sesuai dengan gaya khas media.