
KUTIPAN – Hutan di belakang kawasan wisata air panas di Desa Berindat, Kecamatan Singkep Pesisir, biasanya tenang dan hanya berisik kalau ada angin lewat atau tupai sedang ribut. Tapi Jumat pagi (11/07/2025) lalu, suasananya sedikit berubah—dan bukan karena ada turis datang pakai sandal hotel.
Seorang pria berusia sekitar 60-an tahun, warga Setajam, ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri. Lokasinya? Di area kebun belakang kawasan wisata air panas. Si bapak ini bukan datang untuk piknik atau rebahan di batu hangat. Beliau ditemukan oleh warga yang kebetulan pulang dari kebun karet. Iya, betul, dunia ini memang kadang penuh kejutan.
Tak seperti berita kriminal yang penuh drama, kasus ini bikin kita merenung dalam diam. Polisi datang cepat setelah laporan diterima. Evakuasi dilakukan, dan pria itu langsung dibawa ke RSUD Dabo Singkep.
“Saat dibawa ke RSUD, korban masih dalam kondisi hidup. Setelah mendapat penanganan medis, korban akhirnya meninggal dunia,” ujar Kasat Reskrim Polres Lingga, Iptu Maidir Riwanto.

Meninggal dunia setelah sempat dirawat. Sedih memang. Tapi setidaknya ada upaya cepat dari warga dan aparat. Ini bukan kisah orang hilang yang ditemukan tinggal nama setelah seminggu. Ini kisah tentang warga yang peduli dan polisi yang responsif.
Polisi menegaskan bahwa tak ada indikasi tindak kriminal dalam peristiwa ini. Dugaan kuat, korban mengalami kelelahan atau kondisi medis tertentu yang membuatnya jatuh tak sadarkan diri.
“Bukan karena tindak kriminal,” tegas Iptu Maidir.
Di saat orang-orang berpikir akhir pekan itu waktunya healing ke air panas, kabar ini justru mengingatkan kita bahwa tubuh juga punya batas. Kelelahan itu nyata. Dan kadang datang diam-diam tanpa permisi.

Kasus seperti ini memang bukan headline bombastis. Tapi ia penting. Penting untuk mengingatkan kita agar saling peduli, agar tidak menyepelekan sinyal tubuh, dan agar selalu ada yang sigap ketika seseorang butuh pertolongan, bahkan di tengah sunyinya kebun karet dan hutan wisata.
Laporan: Dito Editor: Fikri Artikel ini merupakan rilis/laporan wartawan yang telah dikemas ulang dengan gaya penulisan Kutipan, tanpa mengurangi substansi informasi.