KUTIPAN – Pemerintah Kota Tanjungpinang menunjukkan komitmennya dalam pengendalian inflasi dengan mengikuti Rapat Koordinasi Pembahasan Langkah Kongkret Pengendalian Inflasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia. Acara yang berlangsung secara hybrid ini diadakan di Ruang Rapat Engku Putri Raja Hamidah, lantai 3, Kantor Wali Kota Tanjungpinang, dan dihadiri oleh Asisten 2 Pemko Tanjungpinang, Dr. Elfiani Sandri, M.P.H, serta stakeholder terkait, pada Senin (29/07/2024).
Rapat tersebut dipimpin oleh Plt. Sekretaris Jenderal Kemendagri, Tomsi Tohir, yang menekankan pentingnya progres dan tindakan nyata dari upaya distribusi komoditas bahan pokok, termasuk impor dan ekspor, oleh para kepala daerah. “Jangan sampai karena surplus, ketika kita sendiri membutuhkan malah kurang,” ujar Tomsi, sambil menggarisbawahi pentingnya ketegasan terhadap pelaku usaha bahan pokok untuk menjaga stabilitas harga.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), komoditas yang sering menyumbang inflasi antara lain cabai merah, cabai rawit, telur ayam ras, bawang merah, tomat, dan daging ayam ras. Hingga Juni 2024, cabai merah dan cabai rawit mengalami deflasi year-to-date (y-to-d) masing-masing sebesar 18,27% dan 34,10%. Sebaliknya, bawang merah mengalami inflasi y-to-d sebesar 23,57%, sedangkan daging ayam ras dan telur ayam ras mengalami inflasi y-to-d sebesar 4,22% dan 3,84%.
Pemantauan harga melalui Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) hingga minggu keempat Juli 2024 menunjukkan peningkatan harga pada beberapa komoditas pangan seperti cabai rawit, minyak goreng, dan beras. Sementara itu, harga daging ayam ras dan cabai merah terus menurun.
Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Pemko Tanjungpinang, Elfiani Sandri, mengungkapkan bahwa pemerintah kota terus berkomitmen untuk bekerja sama dengan berbagai pihak terkait guna memastikan stabilitas harga komoditas pangan. “Kami akan meningkatkan upaya pengawasan dan distribusi yang lebih efisien serta memastikan ketersediaan stok bahan pokok,” ujarnya. Sandri juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan bijak dalam menyikapi fluktuasi harga, seraya menekankan bahwa pemerintah akan terus berupaya menjaga stabilitas harga dan kesejahteraan masyarakat Tanjungpinang.