KUTIPAN – PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dan Balai Perawatan Perkeretaapian Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan menjalin kerja sama untuk meningkatkan kelaikoperasian sarana kereta rel listrik (KRL), khususnya pada relasi Yogyakarta-Solo. Kerja sama ini melibatkan pengoperasian Depo KRL Solo Jebres, yang berlokasi di Ngemingan, Kecamatan Jebres, Surakarta.
Kepala Balai Perawatan Perkeretaapian DJKA, Prayudi, menyatakan bahwa keselamatan, keamanan, dan kenyamanan adalah faktor penting dalam layanan transportasi massal, sehingga kolaborasi ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas layanan KRL Yogyakarta-Solo. “Ini merupakan momentum pertama dalam rangka pengembangan layanan KRL yang berkelanjutan,” ujarnya.
Kerja sama tersebut diwujudkan dalam bentuk dukungan fasilitas perawatan Depo KRL Solo Jebres, yang mencakup pemanfaatan tanah dan bangunan serta penggunaan peralatan dan mesin yang ada di dalamnya. Penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Direktur Utama PT KCI, Asdo Artriviyanto, dan Prayudi di Surakarta pada Jumat (26/7/2024).
Depo KRL Solo Jebres, dengan luas 8.080 meter persegi, dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk perawatan dan pemeriksaan sarana KRL, termasuk tiga jalur KA yang mampu menampung hingga 14 KRL per jalur. Fasilitas ini memungkinkan perawatan periodik dari harian hingga tahunan, serta pencucian KRL.
Asdo Artriviyanto menyatakan bahwa keberadaan Depo KRL Solo Jebres akan meningkatkan layanan dan perawatan KRL Yogyakarta-Palur. “Depo ini merupakan fasilitas perawatan pertama di wilayah Yogyakarta, yang akan meningkatkan kemampuan perawatan sarana KRL,” katanya.
Depo ini juga dilengkapi dengan peralatan pendukung seperti overhead crane, lifting jack, forklift, dan alat pengukur diameter roda, serta instalasi hydrant dan IPAL untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan.
Dengan kapasitas perawatan minimal dua train set atau 32 KRL per hari, fasilitas ini diharapkan dapat meningkatkan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penumpang KRL. Selain itu, animo masyarakat yang tinggi terhadap layanan KRL Yogyakarta-Palur, dengan rata-rata volume pengguna 25-30 ribu orang pada hari kerja dan 30-35 ribu orang pada hari libur, menuntut sarana KRL yang selalu andal.