Bermacam-macam bentuk ganguan yang menyebabkan terjadinya penyakit jantung diantaranya adanya gangguan pada pembuluh darah jantung, irama jantung, katup jantung atau gangguan akibat bawaan, selain itu salah satu penyakit jantung yang sering terjadi yakni gagal jantung.
Gejala yang biasa timbul akibat dari gangguan jantung yakni sesak nafas yang sangat berat ketika melakukan aktifitas yang berlebihan, selain itu mudah lelah walaupun hanya melakukan aktivitas yang ringan. Ciri lainnya ketika tidur akan teras lebih nyaman jika menggunakan bantal yang lebih tinggi.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah RS Sari Asih Ciledug, Kota Tangerang Rahmalia Gusdina menjelaskan jantung adalah salah satu organ terpenting di dalam tubuh yang tidak kenal lelah memompa darah ke seluruh tubuh termasuk ke jantung itu sendiri.
“Darah harus dialirkan ke seluruh tubuh karena mengandung oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan jaringan organ-organ tubuh lain agar tetap bisa bekerja termasuk kepada jantung itu sendiri,” ujar Rahmalia.
Dengan peran jantung yang sangat penting, maka fungsi jantung tidak boleh terganggu karena akan berdampak kepada organ-organ lain di dalam tubuh. Terganggunya aliran darah ke jantung akan memberikan dampak yang perlu diwaspadai.
“Terganggunya aliran darah ke jantung yang dapat dialami adalah penyakit jantung koroner. Penyakit itu akibat aliran darah yang mengalirkan darah ke otot jantung mengalami sumbatan atau penyempitan sehingga otot jantung tidak mendapati oksigen dan nutrisi yang cukup, dan banyak lagi,” tambah Rahmalia.
Faktor Risiko Penyakit Jantung
Ada beberapa informasi yang keliru terkait penyakit jantung yang hanya terjadi pada usia lanjut saja atau perilaku hidup mewah dengan makan-makanan yang mahal dan enak. Sebenarnya, terdapat faktor risiko yang dapat mengganggu jantung dan bisa terjadi kepada siapa saja dan usia berapa pun.
Merokok, darah tinggi, dan gula darah tinggi menjadi beberapa faktor risiko penyakit jantung koroner yang perlu diwaspadai. Hanya saja, faktor risiko tersebut bisa dimodifikasi untuk mengurangi kemungkinan serangan jantung akibat terganggunya aliran darah.
“Gaya hidup yang kurang bergerak, makanan yang banyak mengandung lemak, serta banyak merokok bisa meningkatkan faktor risiko gangguan pembuluh darah jantung,” tegas Rahmalia.
Faktor risiko tersebut dapat dicegah sejak dini agar terhindar dari penyakit jantung. Salah satunya dengan banyak berolahraga secara rutin minimal tiga kali seminggu, masing-masing dengan durasi 30 menit. Diutamakan olahraga dengan intensitas sedang.
Selain itu pencegahan dapat juga dengan melakukan medical check up jika terdapat gejala-gejala. Dengan melakukan medical check up jantung, akan terkonfirmasi apakah fungsi jantung bekerja optimal atau tidak sehingga hal-hal yang tidak diinginkan bisa dicegah.(Rka)