KUTIPAN – Dalam rangka memperingati Hari Jadi Pamekasan ke-494, Pemerintah Kabupaten Pamekasan resmi menggelar Festival Tari Topeng Ghettak dan Tari Ronding. Pembukaan festival tersebut dilaksanakan pada Selasa, 29 Oktober 2024, oleh PJ Bupati Pamekasan, Masrukin, di pendopo kabupaten. Acara ini diadakan selama dua hari hingga 30 Oktober 2024.
“Setelah sukses dengan Festival Taneyan Lanjhang di Desa Larangan Luar kemarin, hari ini kita lanjut dengan festival tari bagi siswa sekolah dasar dan menengah pertama. Ini jadi kesempatan bagi mereka untuk mengeksplorasi jati diri,” ujar Masrukin saat berbicara kepada media di lokasi. Ia menambahkan bahwa Pemerintah Kabupaten Pamekasan ingin memasukkan tradisi ini dalam kurikulum ekstrakurikuler sekolah, mulai dari tingkat dasar hingga menengah pertama.
Festival ini tidak hanya bertujuan untuk memeriahkan perayaan, tetapi juga mendorong minat generasi muda dalam melestarikan budaya lokal. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan, Mohamad Alwi, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata pelestarian budaya.
“Festival ini sekaligus memperingati Hari Jadi Pamekasan dan juga bagian dari pelestarian seni khas daerah, seperti tari Topeng Ghettak dan tari Ronding,” jelas Alwi pada Rabu, 30 Oktober 2024. Ia menegaskan bahwa pihaknya akan mengintegrasikan kegiatan seni ini dalam program ekstrakurikuler di sekolah-sekolah.
Sebanyak 128 siswa turut berpartisipasi dalam festival ini. Untuk festival tari Topeng Ghettak, peserta terdiri dari 108 siswa SMP dari 27 sekolah dan 28 orang dari 7 sanggar seni. Sementara itu, festival tari Ronding diikuti oleh 300 siswa dari 49 sekolah dasar.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap generasi muda semakin cinta dengan budaya lokal dan bersemangat untuk melestarikannya,” pungkas Alwi. (Idrus)