
KUTIPAN – Jajaran Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara berhasil mengungkap kasus tawuran yang berujung maut di kawasan Penjaringan. Dalam konferensi pers yang digelar Rabu, 12 Februari 2025, Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Ahmad Fuady, mengonfirmasi bahwa dari 23 orang yang diamankan, 9 di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka.
Insiden ini terjadi pada Sabtu, 9 Februari 2025, sekitar pukul 04.15 WIB, tepat di depan kantor RW 17, Muara Baru. Tawuran antar kelompok yang awalnya hanya saling ejek berujung pada aksi brutal yang menimbulkan korban jiwa. Petugas kepolisian yang tiba di lokasi langsung membubarkan massa, namun setelah situasi kondusif, ditemukan empat korban. Satu orang tewas akibat luka parah, sementara tiga lainnya mengalami luka-luka.
Gerak cepat aparat kepolisian membuahkan hasil. Kurang dari 24 jam setelah kejadian, tim gabungan dari Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara dan Polsek Metro Penjaringan berhasil mengamankan 23 orang yang diduga terlibat dalam insiden tersebut.
Setelah pemeriksaan intensif, polisi menetapkan 9 orang sebagai tersangka. Mereka diketahui memiliki peran aktif dalam aksi tawuran, termasuk menyerang korban secara langsung dan menggunakan senjata tajam.
Berikut daftar tersangka beserta perannya:
- RH, BL, GR, DS – Menyerang korban secara langsung.
- Aing, LD – Terlibat dalam tawuran dengan melempar batu.
- SA, WF, UZ – Membawa dan menggunakan senjata tajam.
Dari tangan para tersangka, polisi menyita berbagai barang bukti, di antaranya 12 bilah celurit, tiga unit ponsel, serta pakaian milik korban.
Akibat perbuatannya, mereka dijerat dengan Pasal 170 ayat 1 dan 2 ke-3E KUHP serta Pasal 351 ayat 3 KUHP tentang pengeroyokan yang mengakibatkan korban meninggal dunia. Jika terbukti bersalah, mereka terancam hukuman maksimal 12 tahun penjara.
Sementara itu, 14 orang lainnya yang sempat diamankan masih dalam tahap pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan keterlibatan mereka dalam insiden ini.
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Ahmad Fuady, menegaskan bahwa pihaknya akan menindak tegas aksi tawuran yang meresahkan masyarakat, terutama jika berujung pada korban jiwa.
“Kami berkomitmen untuk menindak tegas para pelaku tawuran. Kami juga mengimbau kelompok-kelompok yang sering melakukan aksi ini untuk menghentikan kegiatannya sebelum berhadapan dengan hukum,” tegasnya.
Selain itu, polisi juga mengajak masyarakat untuk lebih waspada dan segera melaporkan jika melihat indikasi akan terjadinya tawuran. Peran orang tua juga menjadi perhatian, mengingat banyak pelaku tawuran berasal dari kalangan remaja yang masih mudah terpengaruh lingkungan sekitar.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa aksi kekerasan tidak akan dibiarkan begitu saja. Polisi menegaskan bahwa hukum akan ditegakkan tanpa pandang bulu bagi siapa saja yang terlibat dalam aksi kriminal ini. Upaya pencegahan juga terus dilakukan agar tragedi serupa tidak terulang di masa mendatang.