KUTIPAN – Wali Kota Batam sekaligus Kepala BP Batam, H. Muhammad Rudi, menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) pengendalian inflasi tahun 2024 di Istana Negara pada Jum’at (14/6/2024).
Dalam acara tersebut, Muhammad Rudi juga menerima penghargaan langsung dari Presiden RI, Joko Widodo, karena Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Batam masuk dalam nominasi tiga besar kategori TPID Kabupaten/Kota berkinerja terbaik 2024 di kawasan Sumatera.
Prestasi ini menegaskan keberhasilan Muhammad Rudi dalam mengelola inflasi di Kota Batam meskipun menghadapi sejumlah tantangan sepanjang tahun 2023 hingga pertengahan tahun 2024.
“Alhamdulillah, program strategis kami dalam pengendalian inflasi di Batam mendapat apresiasi dari pemerintah pusat. Ini adalah hasil dari kerja keras dan kolaborasi semua pihak di daerah,” ujar H. Muhammad Rudi setelah acara tersebut.
Muhammad Rudi juga menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo mengapresiasi serta mengucapkan terima kasih atas upaya pemerintah daerah yang telah berusaha keras untuk menjaga inflasi nasional tetap stabil di angka 2,84 persen.
Menurut Rudi, tantangan global seperti perubahan iklim menjadi fokus utama yang diingatkan oleh Presiden.
“Presiden menyarankan agar kita mengantisipasi dampak dari cuaca ekstrem yang mengancam belakangan ini, untuk menghindari masalah serius yang bisa mempengaruhi inflasi di daerah,” tambahnya.
Rudi juga menjelaskan bahwa koordinasi dan komunikasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah merupakan kunci penting dalam mengendalikan inflasi di Batam, yang diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah ke depan.
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam, inflasi di kota tersebut pada bulan Mei 2024 mencapai 3,90 persen (year-on-year), dengan tingkat inflasi month-to-month sebesar 0,39 persen dan year-to-date sebesar 1,21 persen.
Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap inflasi tersebut antara lain adalah kenaikan harga komoditas seperti bayam dan cabai merah, yang sebagian besar disebabkan oleh keterbatasan pasokan akibat cuaca ekstrem di daerah penghasil.
“Saya percaya bahwa dengan koordinasi yang baik antara pusat dan daerah, kita dapat mengatasi berbagai tantangan yang ada. Terutama dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi Batam, yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,04 persen tahun lalu dan diharapkan meningkat lebih lanjut tahun ini dengan percepatan program pembangunan yang telah kami siapkan,” tambahnya.
Muhammad Rudi menegaskan bahwa BP Batam dan Pemerintah Kota Batam akan terus memantau perkembangan ini serta berupaya mencari solusi untuk mengendalikan harga bahan pokok. Upaya tersebut meliputi operasi pasar yang intensif dan koordinasi terus-menerus dengan distributor guna memastikan pasokan barang terjaga lancar.
“Semua langkah ini diharapkan dapat meredam tekanan inflasi dan menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok di Batam,” pungkas Rudi.