
KUTIPAN – Kenakalan remaja itu ibarat api kecil di semak kering. Kalau dibiarkan, bisa merembet ke mana-mana. Awalnya cuma iseng, lama-lama bisa berujung petaka. Fenomena ini memang bukan hal baru, tapi setiap kali muncul, tetap bikin geleng kepala apalagi kalau sudah sampai di lingkungan sekolah.
Kasus teranyar datang dari sebuah sekolah di Luwuk. Bayangkan, kegiatan pramuka yang seharusnya jadi ajang melatih disiplin malah berubah jadi “eksperimen kimia dadakan”. Pada Sabtu (1/11), 15 pelajar SMP kedapatan asyik menghirup lem Fox di sela kegiatan pramuka. Lem yang seharusnya buat nempel sepatu, malah dijadikan tiket murah menuju halusinasi.
Para siswa itu tentu bukan ahli kimia, tapi mereka tahu satu hal: lem bisa bikin “melayang”. Sayangnya, efeknya bukan cuma di kepala, tapi juga di masa depan mereka. Untung saja pihak sekolah dan kepolisian cepat bertindak.
Senin (3/11/2025), para remaja ini akhirnya dikumpulkan dan diberi pembinaan langsung di hadapan guru dan orang tua. Teguran keras diberikan agar mereka sadar kalau yang dilakukan bukan sekadar “nakal remaja”, tapi sudah mengarah ke tindakan yang bisa merusak masa depan.
“Setelah diberikan pembinaan, orang tua diminta setiap jam 20.00 Wita untuk melapor bahwa anak ada di rumah,” tutur Bhabinkamtibmas, Aipda Seprianto.
Instruksi sederhana tapi penuh makna: sebelum anak-anak bermimpi terlalu jauh di dunia halusinasi, pastikan dulu mereka benar-benar ada di rumah jam delapan malam.
Dari sisi aparat, pengawasan keluarga memang jadi kunci. Kapolsek Luwuk, AKP Muh. Asdar, mengingatkan dengan nada tegas tapi penuh harap.
“Siswa kita adalah masa depan dan generasi penerus bangsa yang harus selalu kita jaga, demi mewujudkan Indonesia Emas,” pungkasnya.
Kalimat yang klise tapi tetap relevan. Soalnya, kalau generasi penerus sibuk mengejar “mabuk lem” ketimbang mimpi besar, maka cita-cita Indonesia Emas bisa jadi cuma slogan di baliho.
Intinya, kenakalan remaja memang perlu perhatian ekstra. Bukan hanya soal aturan, tapi juga soal kasih sayang dan arah hidup. Karena kalau sudah salah jalan sejak SMP, jalan pulangnya nanti bisa panjang dan berliku.


				
				
				
				
				
				
				

		
		
		
		
		
		
		
		
