
KUTIPAN – Lapangan Pamedan A Yani di jantung Kota Tanjungpinang tampaknya akan pensiun dari rutinitasnya sebagai tempat upacara, acara pemerintahan, hingga panggung hiburan tahunan. Pemerintah Kota Tanjungpinang punya rencana baru yang lebih menyejukkan mata dan hati, mengubah kawasan itu menjadi Taman Lansia dan Anak.
“Konsep pemanfaatan Lapangan Pamedan A Yani akan diubah, dan difungsikan sebagai taman khusus lansia dan anak. Bukan tempat pelaksanaan kegiatan atau acara pemerintahan dan kemasyarakatan lagi. Nantinya, para lansia dan anak-anak akan memiliki tempat khusus dengan berbagai fasilitas pendukung untuk menunjang kesehatan fisik dan mentalnya,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tanjungpinang, Teguh Susanto, Kamis (23/10).
Kalimat itu mungkin terdengar sederhana, tapi sebenarnya cukup revolusioner untuk ukuran kota yang selama ini dikenal doyan bikin acara di lapangan terbuka. Tahun 2026 nanti, Pamedan A Yani bakal resmi bertransformasi menjadi taman yang ramah bagi dua generasi paling lembut: anak-anak dan para lansia.
Wali Kota Tanjungpinang, H. Lis Darmansyah, kata Teguh, ingin memastikan warga senior dan anak-anak punya tempat yang benar-benar mereka bisa klaim sebagai milik sendiri. Karena sejauh ini, kota ini memang belum punya ruang publik yang secara khusus memanjakan para lansia.
Padahal, seperti dikatakan Teguh, “Lansia memiliki hak mendapatkan akses yang layak terhadap layanan kesehatan, informasi, dan sosial.” Kalimat yang terdengar sederhana tapi sesungguhnya menjadi cermin perhatian yang jarang disuarakan di ruang publik kita.
Rencana ini tentu tak bisa sekadar tempel papan nama baru dan pasang pot bunga di pinggir lapangan. Untuk mengubah wajah Pamedan A Yani, akan ada sejumlah renovasi besar-besaran.
Paving block yang selama ini panas di kaki akan diganti dengan hamparan rumput dan taman hijau, panggung hiburan serta lapangan basket akan dibongkar demi memberi ruang bagi area bermain yang lebih aman dan nyaman.
Sementara jalan lingkar dalam taman bakal disulap jadi area parkir yang lebih tertata, biar kendaraan tak lagi seenaknya melingkar-lingkar di tengah ruang hijau.
Menurut Teguh, taman ini bukan hanya soal rumput dan kursi taman. Lebih dari itu, Taman Lansia dan Anak Pamedan A Yani diharapkan bisa menjadi ruang interaksi sosial, tempat menjaga kebugaran, sekaligus wahana edukasi ringan bagi masyarakat.
“Rencana detilnya sedang disusun, dan Insya Allah akan dibangun tahun depan. Fungsi Taman Pamedan A Yani yang selama ini menjadi tempat pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan kemasyarakatan tidak kita hilangkan. Namun dialihkan dan dibangun ke tempat baru di wilayah Kecamatan Tanjungpinang Timur dan sekitarnya,” ungkapnya.
Jadi, tahun depan mungkin sudah tak ada lagi dentuman sound system acara di Pamedan A Yani, tapi diganti dengan tawa anak-anak yang bermain dan obrolan ringan para lansia yang bersantai di bawah rindangnya pohon.
Toh, tak ada salahnya kota yang sibuk ini sedikit memberi ruang untuk beristirahat. Karena kadang, pembangunan terbaik bukan menambah beton dan gedung, tapi menyediakan tempat untuk bernapas bersama.





