KUTIPAN – Kementerian PPN/Bappenas bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi serta Kementerian Dalam Negeri meresmikan buku ajar Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) Pendidikan Kewarganegaraan pada Senin (14/10/2024). Buku ini mengintegrasikan materi administrasi kependudukan sebagai bagian dari strategi nasional percepatan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil.
Menurut Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementerian PPN/Bappenas, Maliki, peluncuran buku ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan keaktifan warga negara, khususnya mahasiswa, dalam pencatatan peristiwa kependudukan.
“Buku ajar ini akan digunakan di perguruan tinggi untuk mengintegrasikan konsep pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil. Kerja sama dengan mitra pembangunan seperti UNICEF Indonesia, Puskapa UI, dan Vital Strategies menjadi bagian penting dari inisiatif ini,” jelas Maliki.
Peluncuran buku ini juga merupakan bentuk implementasi Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Dalam UU tersebut, perguruan tinggi diwajibkan menyelenggarakan mata kuliah Agama, Pancasila, Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia. Keempat mata kuliah wajib ini dirancang untuk saling menunjang dan memberikan muatan aktual guna membentuk karakter serta kepribadian mahasiswa yang bermartabat.
Pendidikan Kewarganegaraan, sebagai salah satu mata kuliah wajib, berperan penting dalam membangun semangat kebangsaan dan cinta tanah air pada generasi muda. Mata kuliah ini mencakup pemahaman identitas, konstitusi, kewarganegaraan, wawasan nusantara, dan ketahanan nasional.
Buku ajar ini juga menawarkan pendekatan pembelajaran aktif melalui project based learning dan problem based learning. Setiap babnya dilengkapi dengan contoh proyek kewarganegaraan untuk mendorong mahasiswa berpartisipasi aktif dalam kegiatan nyata.
“Kami berharap buku ajar ini bermanfaat dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terkait administrasi kependudukan. Kami juga akan melakukan evaluasi dan pemantauan berkala untuk memastikan implementasinya berjalan efektif,” ujar Maliki.
Dengan adanya materi ajar yang terinsersi dalam kurikulum MKWK, mahasiswa diharapkan lebih peduli dan aktif mencatatkan peristiwa penting, baik untuk diri sendiri maupun keluarganya. Langkah ini sejalan dengan upaya meningkatkan kesadaran nasional dalam administrasi kependudukan dan pencatatan sipil.
Peluncuran buku ajar ini menjadi langkah awal dalam memperkenalkan kurikulum baru dan diharapkan mampu membentuk generasi muda yang sadar akan pentingnya data kependudukan bagi pembangunan nasional.