
KUTIPAN – Batam memang kota yang sibuk tumbuh. Di satu sisi, geliat pembangunan terlihat di mana-mana, dari perumahan elit sampai proyek yang katanya bakal jadi ikon baru. Tapi di sisi lain, masih saja ada pengembang yang kadang lupa bahwa membangun itu bukan sekadar mendirikan beton dan menancapkan spanduk “coming soon”.
Itulah yang membuat Wakil Kepala BP Batam, Li Claudia Chandra, turun langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke proyek Bukit Maranatha di Kampung Pelita, Senin (6/10/2025).
Dalam sidak itu, Li Claudia tak sekadar datang untuk melihat-lihat. Ia menegaskan peringatan keras kepada pihak pengembang agar segera melengkapi seluruh dokumen perizinan mulai dari Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (PKKPR) hingga Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).
“Setiap proyek pembangunan di Batam wajib mengantongi izin sesuai ketentuan agar tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari,” ujar Li Claudia di lokasi.
Peringatan itu bukan tanpa alasan. Bagi Li Claudia, kepatuhan pada perizinan bukan sekadar formalitas birokrasi, tapi fondasi penting bagi iklim investasi yang sehat dan berkelanjutan di Kota Batam. Ia ingin memastikan semua pembangunan yang terjadi di bawah pengawasan BP Batam ramah lingkungan dan tak merugikan masyarakat sekitar.
“Kami berkomitmen untuk tidak pernah mempersulit pelaku usaha, tapi mesti disiplin,” tegasnya.
Kalimat itu mungkin terdengar sederhana, tapi maknanya dalam. BP Batam, kata Li Claudia, tidak ingin jadi momok bagi para investor. Namun, ia juga tak mau Batam tumbuh tanpa aturan—sebab kota tanpa tata kelola, ujung-ujungnya bukan maju, tapi semrawut.
Melalui momentum sidak tersebut, Li Claudia meminta seluruh pelaku usaha di Batam untuk melengkapi izin terlebih dahulu sebelum memulai proyek apapun. Ia juga menegaskan, BP Batam bersama Pemko Batam terus berupaya menghadirkan sistem layanan yang mudah dan efisien, selama semua berjalan sesuai hukum.
“Batam terus membuka ruang investasi. Namun dengan prinsip, tertib administrasi dan tanggung jawab bersama demi kota yang tertata dan berdaya saing,” pungkasnya.
Pesan Li Claudia sederhana tapi penting, Batam bisa terus tumbuh megah, asal tak abai pada syarat-syarat kecil yang justru jadi penopang besar. Karena di kota yang hidup dari investasi, izin bukan hambatan—melainkan jaminan agar semua pihak berjalan di jalur yang benar.