KUTIPAN – Ternyata di pelosok desa di Natuna, tersebar ratusan guru ngaji yang penuh ketulusan mengajarkan anak-anak dalam membaca dan mempelajari ilmu Al-Qur’an.
Selama ini, banyak dari mereka yang bekerja tanpa pamrih, seringkali tanpa tersentuh bantuan dari pemerintah.
Namun, pasangan Wan Siswandi dan Rodhial Huda (WSRH) telah mengubah keadaan tersebut. Program unggulan mereka selama menjabat memberikan bantuan untuk guru baca Al Quran rumahan seluruh kabupaten Natuna, termasuk mereka yang mengajar di perumahan-perumahan yang selama ini terabaikan.
Pada tahun 2024, sebanyak 504 guru ngaji telah menerima apresiasi dalam bentuk sagu hati dari pemerintah melalui hibah LPTQ Kabupaten Natuna. Program ini bertujuan untuk memberikan motivasi dan semangat bagi para guru yang mengabdikan diri tanpa mengharapkan imbalan besar.
Zainab, salah seorang guru ngaji rumahan membeberkan terkait kepemimpinan Wan Siswandi dan Rodhial Huda, perhatian terhadap guru ngaji adalah bentuk nyata dari kepedulian terhadap pendidikan agama di Natuna.
“Saya merasa sangat bersyukur dan terharu. Tidak pernah terpikir sebelumnya akan ada perhatian seperti ini dari pemerintah. Selama ini, saya hanya fokus mengajar anak-anak mengaji di rumah-rumah sekitar perumahan kami. Program ini memberi kami semangat lebih untuk terus berkontribusi,” kata Zainab, salah seorang guru ngaji di Kampung Meso, Desa Batu Gajah, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna pada Minggu (27/10/2024) malam.
Program ini akan terus dilanjutkan pada tahun 2025, di mana pasangan WSRH berencana melanjutkan pemberian sagu hati kepada para guru ngaji termasuk yang belum tersentuh di tahun-tahun sebelumnya.
Ketika ditanyai lebih lanjut Zainab, berharap dengan adanya perhatian ini, akan semakin banyak bibit-bibit baru dalam menguasai ilmu Al-Quran.
“Kami diberikan sejumlah uang tunai, dan kemarin bulan puasa kami juga diberikan beras, sirup dan lainnya, saya lupa jugak soalnya udah lama,” ujarnya.
Ditempat terpisah, Wan Siswandi menegaskan bahwa perhatian terhadap guru ngaji merupakan salah satu prioritas mereka.
“Kami ingin setiap guru ngaji, baik di TPQ maupun di perumahan-perumahan, merasa dihargai. Dedikasi mereka adalah pilar penting dalam pendidikan agama di Natuna. Dengan memberikan sagu hati, kami berharap bisa sedikit meringankan beban mereka sekaligus memotivasi untuk terus berkarya dalam pendidikan agama,” jelasnya di Posko Pemenangan WSRH, S Cafe, Jalan Imam Hasanuddin, Batu Hitam, Jumat, 18 Oktober 2024 sore.
Bagi masyarakat Natuna, program ini bukan sekadar bantuan finansial, melainkan sebuah bentuk apresiasi yang sangat berarti. Para guru ngaji yang selama ini bekerja dalam kesunyian, kini mendapatkan perhatian yang layak dari pemerintah. Hal ini menjadi salah satu langkah konkret WSRH dalam membangun Natuna yang religius dan berkeadaban.
“Harapan kami, semua guru ngaji di Natuna dapat merasakan perhatian ini. Kami ingin memastikan tidak ada lagi guru ngaji yang terabaikan, karena peran mereka sangat penting dalam menjaga moral dan akhlak generasi muda kita,” tambah Calon Wakil Bupati Natuna,Rodhial Huda yang juga ketua LPTQ Kabupaten Natuna.
Dengan program sagu hati ini, pasangan WSRH menunjukkan bahwa kepemimpinan mereka selalu berfokus pada kebutuhan masyarakat.
Apresiasi yang diberikan kepada para guru ngaji menjadi bukti nyata bahwa perhatian pemerintah bisa menyentuh hingga ke level paling dasar, menghidupkan semangat para pengajar yang mendidik anak-anak Natuna dengan nilai-nilai agama.