KUTIPAN – Masyarakat Desa Marok Tua mengaku terganggu atas aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh LSM Lang Laut di depan bakal tambak udang milik PT Global Worldlyken Indonesia (GWI), Desa Marok Tua, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau pada Senin (22/2/2024).
Sugianto, salah satu tokoh masyarakat Desa Marok Tua bersama sejumlah masyarakat mengaku kaget atas aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh LSM Lang Laut tersebut mengingat berdasarkan informasi yang mereka terima aksi LSM tersebut akan berlangsung di dua titik yakni di depan lahan milik PT GWI dan di desa mereka.
“Desa Marok Tua ini sudah sangat kondusif sekali. Kalau ada hal-hal yang mungkin sampai terjadi gesekan, sungguh kami sangat menolak keras, jangan sampai nanti desa kami jadi heboh, kami terus terang kalau sampai terganggu, kami tidak tinggal diam,” tegas Sugianto bersama sejumlah warga Desa Marok Tua.
Mengetahui LSM tersebut akan menyambangi desa mereka sejumlah masyarakat menghentikan aktivitas harian mereka dan berjaga-jaga di jembatan Desa Marok Tua, hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi hal-hal yang mungkin saja dapat menggangu kondusifitas wilayah Desa Marok tua.
“Untuk saat ini terganggu, dengan adanya isu mereka mau ke sini. Kasian kawan-kawan ini harusnya dapat duit hari ini bekerja jadi terganggu dengan mereka mau ke sini,” kata Sugianto.
Menurut Sugianto dan puluhan masyarakat setempat antara PT GWI dan masyarakat Desa Marok Tua tidak adanya sengketa ataupun merugikan masyarakat setempat atas investasi yang akan dilakukan oleh PT GWI, malahan mereka memberikan dukungan penuh pada para investor yang akan masuk ke wilayah mereka sepanjang sesuai dengan regulasi dan aturan yang berlaku.
Dengan adanya aksi unjuk rasa dari LSM tersebut, Sugianto mengungkapkan masyarakat di Desa Marok Tua berharap LSM tersebut tidak menghalang-halangi investasi yang akan masuk ke wilayah mereka.
“Tentu kami tidak mau sampai terhalang investasi yang masuk ke sini. Buat kami selama ini tidak ada masalah karena semuanya sudah selesai, sudah clear,” ungkap Sugianto.
Terkait keberadaan rencana investasi tambak udang milik PT GWI di wilayah Desa Marok Tua, Sugianto bersama sejumlah masyarakat mengaku sangat mendukung dan berharap investasi tersebut dapat segera terealisasi, sebab dengan adanya investasi itu kata Sugianto tentu akan berdampak langsung untuk masyarakat setempat.
“Kami berharap perusahaan ini secepatnya bisa aktualisasi bergerak bisa merekrut tenaga kerja sebanyak mungkin tempat kami,” kata Sugianto.
Ditempat terpisah dilokasi unjuk rasa, Koordinator LSM Lang Laut, Masyur mengungkapkan aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh pihaknya tersebut menuntut transparansi PT GWI terkait lahan yang akan dijadikan tambak udang.
“Salah satu tuntutan, kami minta pihak perusahaan untuk transparansi terkait legalitas pembebasan lahan, terkait ingin berinvestasi tambak udang,” kata Koordinator LSM Lang Laut, Masyur kepada wartawan.
Mansyur juga mengungkapkan kekecewaannya, sebab aksi mereka tidak diindahkan oleh pihak PT GWI, dan akan melakukan aksi lanjutan dalam waktu dekat.
“Kami dari Lang Laut merasa kecewa karena kehadiran kami tidak dihiraukan oleh pihak perusahaan. Kami akan melakukan aksi jilid 2, gelombang besar gabungan beberapa LSM, minggu depan kita akan melanjutkan aksi besar-besaran,” kata Mansyur.
Ditambahka Mansyur terkait aksi tersebut, pihaknya memasukkan surat dua titik unjuk rasa, di lokasi GWI dan kantor desa, namun desa menolak kedatangan LSM Lang Laut. Menurut Mansyur aksi yang digelar oleh pihaknya murni untuk kepentingan masyarakat.
“Kita memasukkan surat dua titik unjuk rasa hari ini, di lokasi GWI dan kantor desa, namun desa menolak kedatangan kita hari ini,” ungkap Mansyur.(Seka)