Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin, M.Pd menerima kunjungan kerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batu Bara di Ruang Rapat Embung Fatimah, Kamis (19/10/2023).
Rombongan yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Batu Bara, Norma Deli Siregar, S.E. MM. ingin belajar tentang Strategi Pemerintah Kota (Pemko) Batam dalam mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Penyediaan Air Bersih.
Sebelum memaparkan Strategi mengoptimalkan PAD dan Penyediaan Air Bersih, terlebih dahulu Jefridin menyampaikan permohonan maaf dari Wali Kota Batam, Muhammad Rudi karena tidak bisa menerima langsung kunjungan dari rombongan Pemkab Batu Bara. Tak lupa Ia juga menghaturkan terimakasih kepada rombongan dari Pemkab Batu Bara yang telah berkunjung ke Kota Batam, Kota Bandar Dunia Madani.
“Batam memiliki penduduk 1,3 juta dan dari 2,1 juta pendudukan Provinsi Kepri lebih separuh tinggal di Kota Batam. Dengan APBD Rp 3,298 triliun dan PAD mencapai Rp 1,7 triliun adalah PAD yang bersumber dari pajak dan retribusi,” tutur Jefridin selaku Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Batam.
Dijelaskannya dari sebelas pajak daerah yang menjadi kewenangan Kab/Kota sesuai UU 28 Tahun 2009, Pemko Batam hanya memungut sembilan jenis pajak daerah. Pajak sarang burung walet dan pajak air bawah tanah dikecualikan di Perda Kota Batam. Disebabkan air bawah tanah Batam tidak baik untuk dikonsumsi karena mengandung bauksit. Pajak yang banyak menyumbang untuk PAD adalah BPHTB, PBB P2P2 dan PPJU. Salah satu retribusi yang cukup besar menyumbang untuk PAD yakni retribusi persampahan.
Ia memaparkan untuk mengoptimalkan penerimaan PAD, Pemerintah Kota Batam telah melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi pajak dan retribusi daerah melalui penerapan sistem digitalisasi dalam penerimaan pajak dan retribusi daerah sesuai Perwako Nomor 257 tahun 2022 tentang pelaksanaan transaksi non tunai.
Baca Juga : Sekda Batam World Cleanup Day Buka Mata Kita
Pemko Batam juga melakukan peningkatan pengawasan terhadap objek pajak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dalam upaya meningkatkan jumlah wajib pajak dan retribusi daerah.
“Kami juga melakukan kemitraan dengan kejaksaan untuk penagihan aktif, relaksasi pajak daerah, pembayaran pajak daerah secara mudah, murah dan efisien dengan meluncurkan Sarana Informasi Bis Interaksi Pajak (Sibijak) yang dapat membantu proses percepatan pembayaran pajak oleh masyarakat,” tuturnya.
Terkait pengelolaan air bersih di Kota Batam terdiri dari pengelolaan air di mainland dan hinterland. Untuk di mainland atau Kota Batam air bersih dahulu dilakukan oleh BP Batam melalui PT ATB dan sekarang dialihkan kepada PT Moya Indonesia. Untuk pengelolaan air bersih di hinterland dikelola oleh UPT di bawah pengelolaan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Pemko Batam.
Saat ini Pemerintah Kota Batam konsen untuk membangun infrastruktur dalam rangka membuka akses bagi orang yang berkunjung ke Kota Batam. Pembangunan infrastruktur ini bertujuan untuk menunjang investasi di Kota Batam seperti pembangunan jalan di kawasan industri dan kawasan perdagangan jasa serta penyelenggaraan event pariwisata untuk mendatangkan wisatawan domestik maupun mancanegara.
Norma, dalam kesempatan itu menyampaikan ucapan terimakasih kepada Sekretaris Daerah Kota Batam, yang sudah menerimanya beserta rombongan. Kunjungannya ke Kota Bayam ingin belajar ke Kota Batam karenaa PAD di Kita Batam sudah Rp1, 3 triliun. Selaku Sekda, selain ingin belajar pendapatan asli daerah dan ingin belajar tentang pengelolaan air bersih.
“Alangkah bermanfaatnya kunjungan ini jika Pak Sekda bersedia memberikan kiat-kiat kepada kami bagaimana cara untuk meningkatkan PAD. Tidak usahlah sama seperti Batam, dapat separohnya saja kami sudah Alhamdulillah. Sehingga kami dapat melanjutkan pembangunan infrastruktur di Pemkab Batu Bara,” ujarnya.
Saat menerima kunjungan dari Pemkab Batu Bara, Jefridin didampingi Kepala Badan Pendapatan Daerah, Raja Azmansyah, Kepala Badan Perencanaan dan Penelitian Pengembangan Pembangunan Daerah (Bapelitbangda) Kota Batam, Dahlina Nopilawati, Kepala Dinas Cipta Karya Dan Tata Ruang (CKTR) Kota Batam, Azril, Kabag Perencanaan dan Keuangan Setdako Efrius dan Kabid Anggaran BPKAD Kota Batam, Desman Wardi.
Baca Juga : Sekda Batam Sebut Sebelum Pandemi Kunjungan Wisman Hampir 2 Juta Orang