
KUTIPAN – Tanjungpinang akan jadi lebih ramai dari biasanya di akhir Oktober. Sekitar 500 remaja dari berbagai daerah di Indonesia akan berkumpul di ibu kota Kepulauan Riau untuk ikut Ajang Apresiasi Duta dan Jambore Kreativitas (ADUJAK) GenRe Nasional 2025 yang berlangsung pada 20–24 Oktober mendatang. Selama lima hari itu, kota yang tenang di tepi laut ini akan berubah menjadi laboratorium besar bagi kreativitas, budaya, dan semangat muda Indonesia.
Sebagai tuan rumah, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau sudah menyiapkan diri jauh-jauh hari. Dalam rapat yang digelar di Gedung Daerah Tanjungpinang, Gubernur Kepri Ansar Ahmad memimpin langsung koordinasi lintas dinas. Semua diarahkan agar acara ini bukan sekadar seremonial, tapi benar-benar jadi perayaan kreativitas yang membumi.
“Saya minta acara ini dibuat sebaik mungkin, karena ini membawa nama baik Provinsi Kepulauan Riau di tingkat nasional. Semua OPD harus bergerak cepat dan kompak agar penyelenggaraan ini bisa berjalan lancar dan memberikan kesan positif bagi seluruh tamu yang datang,” tegas Ansar.
Rangkaian kegiatan ADUJAK GenRe 2025 dibuat seperti perjalanan rasa—dimulai dari pembukaan di Hotel CK Tanjungpinang, tempat sebagian besar agenda berlangsung.
Lalu di hari kedua, para peserta akan turun ke Taman Gurindam 12 untuk Kirab Parade Budaya dan Inovasi GenRe.
Bayangkan suasananya: bazar UMKM dengan aroma kuliner lokal, dentuman musik Melayu, dan tarian tradisional di bawah langit senja Tanjungpinang. Parade ini juga akan memamerkan warna-warni tradisi daerah dari seluruh Nusantara, berhenti di Tugu Sirih yang ikonik.
Masuk hari ketiga, nuansanya bergeser dari semarak ke reflektif. Para peserta dijadwalkan menanam bibit mangrove, simbol kepedulian mereka terhadap lingkungan dan masa depan pesisir.
Setelah itu, rombongan akan berkunjung ke Pulau Penyengat, tempat yang bagi orang Melayu ibarat perpustakaan sejarah hidup—dari Masjid Raya Sultan Riau hingga makam para bangsawan Melayu yang dulu membentuk identitas kawasan ini.
Dan tentu saja, semua kemeriahan ini akan ditutup pada 24 Oktober 2025 dengan Malam Puncak ADUJAK GenRe Nasional 2025, dihadiri langsung oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN RI, H. Wihaji. Malam itu, bukan cuma lampu-lampu panggung yang menyala, tapi juga semangat 500 remaja yang sudah belajar tentang arti kebersamaan dan kreativitas.
Bagi Gubernur Ansar, ajang ini bukan sekadar event nasional, tapi juga panggung promosi besar bagi Kepulauan Riau.
“Ini momentum emas bagi Kepri untuk dikenal lebih luas. Selain meningkatkan semangat generasi muda, kegiatan ini juga akan menggerakkan ekonomi daerah kita, terutama di sektor jasa, kuliner dan pariwisata,” jelasnya.
Tak heran, pemerintah daerah memandang ADUJAK GenRe sebagai magnet ganda: menguatkan karakter muda sekaligus menghidupkan ekonomi lokal. Bazar UMKM yang digelar di Taman Gurindam 12, misalnya, akan jadi ruang tampil bagi pelaku ekonomi kreatif Kepri yang selama ini bertahan dengan rasa dan identitas daerah.
Di ujung rapat malam itu, Gubernur Ansar juga menitip pesan sederhana tapi penting: agar kegiatan ini tak berhenti di tepuk tangan penutupan.
“Kita ingin anak muda Kepri tampil sebagai duta perubahan yang kreatif, sehat dan berkarakter. Melalui ADUJAK ini, kita tunjukkan bahwa Kepri siap menjadi pusat kreativitas dan inspirasi bagi generasi muda Indonesia,” pungkasnya.
Hadir dalam rapat tersebut Asisten I Setda Provinsi Kepri T.S. Arif Fadillah, Kepala Perwakilan BKKBN Kepri Rohina, perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Edy Setiawan, Forum GenRe Indonesia Salman, Ketua LAM Kepri Raja Al Hafiz, serta sejumlah pimpinan OPD.
Semua berharap satu hal, semoga semangat muda yang datang ke Tanjungpinang itu tak hanya membawa kenangan, tapi juga pulang dengan inspirasi—bahwa menjadi generasi berencana berarti siap menanam perubahan, seperti mangrove yang mereka tanam di tepi laut Kepri.





