KUTIPAN – Komando Resor Militer 033/Wira Pratama (Korem 033/WP) menggelar Latihan Posko I dan Latihan Lapangan sebagai bagian dari upaya penyelarasan Prosedur Tetap (Protap) TNI dan Polri dengan rencana penanggulangan bencana yang disusun oleh Pemerintah Daerah. Kegiatan ini dimulai dengan Apel Siaga Bencana yang dipimpin oleh Panglima Kodam I Bukit Barisan, Mayor Jenderal TNI Mochammad Hasan, dan didampingi oleh Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad serta Danrem 033/WP Brigjen TNI Jimmy Watuseke, di Pelataran Tugu Sirih, Tanjungpinang, pada Senin (28/7).
Latihan ini melibatkan ratusan peserta dari berbagai kompi, termasuk TNI, Polri, serta unsur pemerintah daerah seperti BPBD, Satpol PP, Pemadam Kebakaran, dan Tagana.
Mayor Jenderal TNI Mochammad Hasan dalam amanatnya menekankan pentingnya latihan ini untuk meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana, terutama mengingat berbagai bencana alam yang telah melanda Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Ia juga menekankan pentingnya koordinasi dan kerja sama antar semua elemen, baik TNI, Polri, maupun instansi terkait lainnya.
“Koordinasi yang baik akan meningkatkan respon cepat dalam penanggulangan bencana dan memberikan kesempatan berharga untuk menyatukan kemampuan dan sumber daya yang terlibat,” ujarnya.
Hasan juga menambahkan bahwa keselarasan protap sangat penting untuk memastikan bahwa setiap langkah yang diambil sesuai dengan strategi yang telah disusun, sehingga penanggulangan bencana dapat berjalan efisien dan efektif.
Gubernur Ansar Ahmad turut mengapresiasi pelatihan ini dan yakin bahwa kegiatan semacam ini dapat meningkatkan koordinasi dan integrasi antar elemen dalam penanggulangan bencana, terutama di wilayah Kepri yang rawan bencana seperti puting beliung, gelombang tinggi, dan tanah longsor.
“Latihan ini juga menjadi momen evaluasi untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja semua pihak terkait dalam penanggulangan bencana,” kata Gubernur Ansar.
Ia juga mengungkapkan harapannya agar bencana tidak terjadi di Kepri, serta mendorong edukasi tentang antisipasi bencana melalui program Tagana di sekolah-sekolah.