Penulis : Murnia Adhani - Mahasiswa UIN Raden Intan Lampung Editor : Puspandito
Warga yang berada disekitar kali atau sungai yang berada di Gang Sirih Jagabaya Jalan Abimanyu, Kelurahan Jagabaya 1, Kecamatan Way Halim, Kota Bandar Lampung butuh perhatian pemerintah terkait upaya pengedalian luapan air ketika musim penghujan dan adanya tempat sampah agar warga sekitar tidak membuang sampah kedalam kali atau sungai tersebut.
Shinta salah satu warga yang tinggal disekitar sungai atau kali Jalan Abimanyu mengaku kerap kali mengalami banjir ketika hujan turun dengan intensitas tinggi, akibat dari luapan air itu sejumlah rumah warga yang berada di sekitar terendam air.
“Dulu sebelum pembatas sungai belum diperbaiki, banjir dapat mencapai 1 meter. Saat ini ketika hujan deras dan pembatas sungai sudah di perbaiki, banjir hanya sebatas betis,” ungkap Shinta saat diwawancarai pada Senin (20/03/2023).
Meski pembatas sungai sudah diperbaiki, ungkap Shinta ketika hujan dengan intensitas tinggi luapan air dari kali atau sungai juga masuk kerumah-rumah warga, parahnya lagi kata Shinta, air luapan dari sungai atau kali itu sangat kotor dan bercampur sampah limbah rumah tangga warga.
Shinta berharap, adanya upaya pemerintah setempat untuk memberikan imbauan atau solusi terkait perihal banjir dan sampah-sampah yang dibuang warga kedalam sungai tersebut, sebab jika hal tersebut dibiarkan berlarut-larut tentu akan berdampak pada kesehatan warga yang terdampak dari banjir dan dapat merusak ekosistem lingkungan.
“Sangat diharapkan untuk kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan di kali lagi, ini juga untuk kepentingan bersama dan kesehatan lingkungan,” kata Shinta.
Sementara itu, hal senada juga disampaikan oleh Hermanto yang merupakan salah satu Ketua RT yang berada diwilayah sungai Abimanyu, pria yang akrab disapa Manto ini berharap perhatian pemerintah daerah untuk menanggulangi banjir akibat dari luapan air sungai tersebut.
“Saya dan warga sekitar berharap agar pemerintah dapat memperhatikan ini dan melakukan upaya penanggulangan agar tidak terjadi lagi banjir ketika hujan deras,” kata Hermanto.
Menurut Hermanto, agar tidak lagi terjadi banjir upaya yang dapat dilakukan dengan melakukan pengerukan seluruh aliran sungai, selain itu pemerintah juga diharapkan menyediakan tempat sampah agar warga sekitar tidak lagi membuang sampah kedalam sungai.
“Saya dan masyarakat sekitar berharap agar pemerintah dapat mengeruk daerah kali agar menjadi lebih dalam lagi, namun jika mengeruk hanya dari kali sini saja itu akan percuma, jadi harus di keruk dari ujungnya di kali gintung karena jika mengeruk hanya dari kali sini saja ketika banjir terjadi itu akan menjadi rata kembali,” kata Hermanto
Saat ini, ungkap Hermanto, upaya untuk mengatasi banjir yang dilakukan oleh warga sekitar hanya sebatas gotong royong membersihkan sepanjang aliran kali atau sungai tersebut.
Berdasarkan pantauan di lokasi, disepanjang aliran sungai terdapat beragam jenis sampah rumah tangga, mulai dari sampah plastik, dedaunan, dan sebagainya. Jika banjir dan sampah-sampah yang berada di dalam kali atau sungai tersebut tidak segera diatasi atau ditanggulangi dapat saja menimbulkan penyakit bagi warga sekitar dan dapat merusak ekosistem lingkungan.
Disekitar tumpukan kali atau sungai tersebut menimbulkan bau tak sedap dan merusak pemadangan akibat sampah dan aliran sungai yang kotor.