
KUTIPAN – Badan Pengusahaan (BP) Batam kembali melanjutkan proses relokasi warga terdampak pengembangan Rempang Eco-City. Sebanyak empat kepala keluarga dari Rempang resmi menempati hunian baru di Tanjung Banon, Kamis, 17 April 2025.
Dengan tambahan ini, total keluarga yang telah direlokasi ke kawasan hunian baru mencapai 80 kepala keluarga. Relokasi ini menjadi bagian dari strategi pengembangan Rempang Eco-City, sebuah proyek kawasan terpadu yang digadang-gadang sebagai motor pertumbuhan ekonomi masa depan Batam.
Deputi Bidang Pelayanan Umum sekaligus Kepala Biro Humas, Promosi, dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait, mengatakan pemerintah berkomitmen untuk memberikan fasilitas yang layak bagi masyarakat terdampak.
“Proses ini terus kami upayakan berjalan secara humanis dan berkeadilan, demi mewujudkan Rempang sebagai kawasan ekonomi masa depan,” ujarnya.
Ariastuty menambahkan, pemerintah tidak hanya menyiapkan hunian yang layak, tetapi juga infrastruktur dan fasilitas pendukung untuk menunjang kehidupan warga.
Efendi, warga asal Sembulang yang kini menempati rumah barunya di Tanjung Banon, mengaku bersyukur atas perhatian yang diberikan.
“Saya dan keluarga sangat berbahagia bisa pindah ke kediaman yang disediakan pemerintah. Semoga kehidupan kami bisa lebih baik lagi,” ujar nelayan tersebut.
Hal senada disampaikan Yusuf, warga Pasir Merah yang juga telah direlokasi. Ia berharap perhatian pemerintah terhadap warga terdampak tetap berlanjut.
“Kami mohon agar pemerintah terus memperhatikan kami. Bagaimanapun, kami tetap mendukung program pemerintah, yang penting berdampak baik untuk orang banyak,” katanya.
Editor: Husni Laporan: Yuyun