
KUTIPAN – Silaturahmi di halaman Kantor Lurah Sungai Jodoh pada Minggu (26/10/2025) malam menjadi ajang curhat yang penuh rasa syukur. Masyarakat Kecamatan Batuampar, lewat Ketua RT, RW, dan LPM, kompak menyampaikan apresiasi pada Pemko Batam karena banjir yang dulu suka mampir seenaknya kini mulai dipersulit masuk.
Riskal Ahmad mewakili warga Batuampar mengungkapkan harapan yang selama ini menggantung di awan mendung mungkin pelan-pelan turun sebagai hujan solusi. Ia menyampaikan, “Terima kasih Pak Wali (Wali Kota Batam, Amsakar Achmad) yang terus memperhatikan Batuampar, kami sangat mengapresiasi salah satunya membangun pompa air untuk penanganan banjir,” ujarnya, seolah pompa itu bukan sekadar mesin, tapi pahlawan super yang siap menendang air keluar dari pemukiman.
Amsakar Achmad merespons dengan mengingatkan bahwa kerja pembangunan tak bisa dilakukan sendirian. Pemimpin bukan pesulap yang bisa menyulap banjir jadi pelangi dalam sehari. Menurutnya, energi kebersamaan itu penting.
Bahkan ia menegaskan, “Silaturahmi ini menjadi momen mempertautkan hati antara pemerintah dan masyarakat. Satu sama lain harus bersinergi agar pembangunan di Batam dapat terwujud lebih cepat,” ujarnya sambil mengajak semua pihak untuk terus kompak.
Bukan hanya sekadar basa-basi, Amsakar juga membawa kabar strategi pembangunan lewat 15 program prioritas Pemko Batam 2025–2029. Mulai dari layanan pengobatan gratis, seragam pelajar gratis yang bikin orang tua tersenyum, sampai pinjaman tanpa bunga untuk UMKM. Ada pula dukungan untuk lansia, pelatihan tenaga kerja, beasiswa, dan tentu persoalan klasik idola masa hujan: banjir.
Dari sederet program itu, tujuh langsung bersentuhan dengan hidup sehari-hari masyarakat. Lima sudah berjalan lancar seperti tol, sementara dua program—penanganan banjir dan pengelolaan sampah—masih harus maju bertahap, seperti drama Korea yang tak boleh dilewatkan satu episode pun.
Soal banjir yang menggangu mood warga, pompa air baru di Batuampar jadi salah satu ujung tombak. Namun, Amsakar juga menegaskan jangan sampai sampah-sampah buang muka dan pura-pura tidak kenal tempat pembuangan.
Karena itu, ia berpesan, “Kami minta RT dan RW terus mengingatkan warganya agar tidak membuang sampah sembarangan. Mari bersama menjadi bagian dari solusi, bukan penyebab masalah,” tegasnya.
Sementara itu urusan air bersih dipastikan bukan dibiarkan kering begitu saja. Penyediaan tandon, armada air, dan langkah-langkah cepat lainnya dipersiapkan, namun tetap butuh kerja sama antar sektor agar akses air bersih tidak harus menunggu hujan turun dulu.
“Kami terus berjuang mempercepat pembahasan anggaran di DPR RI untuk pembangunan instalasi air bersih. Ini proses jangka menengah yang butuh komitmen bersama,” jelasnya.
Tak berhenti pada problem rumah tangga perkotaan, Amsakar juga mengumumkan rencana peningkatan fasilitas Batuampar. Tahun 2026, Kantor Lurah Sungai Jodoh akan naik kelas jadi dua lantai, pelayanan masyarakat makin cepat, keluhan pun mungkin makin cepat naik ke lantai dua. Jalan dari Simpang Pelabuhan ke Simpang Baloi juga akan diperlebar jadi tiga lajur. Semoga kemacetan tak lagi menuduh warga sebagai penyebabnya.
Acara ditutup dengan penyerahan insentif kepada para ketua lingkungan sebagai bentuk terima kasih. Karena bagaimanapun, para pengurus RT, RW, dan LPM adalah ujung tombak: mereka yang sering jadi tempat curhat pertama warga ketika banjir datang tanpa salam.





