Wali Kota Batam Muhammad Rudi menghadiri pembukaan Sidang Majelis Daerah Gereja Bethel Indonesia (GBI) Kepulauan Riau di YZ Campus GBI Tabgha, Centre Park, Batam Center, Rabu (22/2/2023). Dia pun memanfaatkan kesempatan itu untuk mengajak para pendeta meningkatkan pemahaman dan pengamalan agama jemaatnya agar daerah ini senantiasa damai dan rukun.
“Kedamaian dan rasa aman itu datang dari hati seluruh individu dalam masyarakat. Orang yang keimanannya bagus, pemahaman dan pengamalannya agamanya bagus, sudah tentu perilakunya baik. Apapun latar belakang agamanya. Jika seluruh masyarakat baik, maka akan terwujud kehidupan sosial rukun dan damai sehingga menyumbang bagi keamanan,” papar Wali Kota Rudi saat memberikan pengarahan di hadapan para pendeta yang mengikuti sidang tersebut.
Menurutnya, keamanan adalah prasyarat utama dalam pembangunan. Kota Batam tidak akan bisa membangun jika kondisi keamanannya tidak kondusif. Untuk itulah Wali Kota Rudi menegaskan bahwa mewujudkan rasa aman masyarakat bukan hanya tugas aparat keamanan dan aparatur pemerintah, tapi tugas seluruh masyarakat Batam.
Untuk itu pula, Wali Kota Rudi mengapresiasi pelaksanaan sidang tersebut. Dia memberikan tugas khusus kepada GBI agar memperkuat peran para pendeta dalam memberikan pemahaman agama kepada jemaatnya. Para pendeta juga diminta berperan aktif mengajak jemaatnya mendukung program pembangunan Kota Batam.
“Tapi jangan lupa keluarga, terutama istri di rumah. Kehidupan mereka juga harus aman,” canda Rudi yang membuat tawa pecah di kalangan pendeta tersebut.
Lebih jauh, Rudi juga menegaskan bahwa sudah menjadi tugas pemerintah memperjuangkan kesejahteraan kepada seluruh masyarakatnya tanpa membedakan latar belakang agama. Kesejahteraan tersebut dapat berupa kesejahteraan ekonomi dan yang paling penting juga kesejahteraan spiritual yakni pemahaman dan pengamalan agama yang baik.
Baca Juga : Bupati Karimun Ajak Pengurus Gereja Ikut Membangun Daerah
Untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi, Rudi memaparkan bahwa baik Pemko maupun BP Batam yang dipimpinnya sedangkan membangun sejumlah infrastruktur utama. Yang telah mulai dikerjakan adalah pengembangan Bandara Hang Nadim bekerjsama dengan Incheon Korea Selatan. Di tahun ini, akan dibangun Terminal II Bandara yang berstandar internasional dengan menerapkan konsep pelayanan teknologi digital sehingga akan menjadi salah satu Bandara paling modern di dunia.
Berbarengan dengan itu pula, saat ini telah mulai dilakukan pelebaran jalan lima lajur kiri dan lima lajur kanan dari Pelabuhan Batu Ampar melewati Bandara Hang Nadim hingga ke kawasan wisata Nongsa. Selain itu pula saat ini sedang dilakukan perluasan Pelabuhan Kontainer Batu Ampar.
“Kita juga sedang mendesain pembangunan moda transportasi berupa LRT. Mudah-mudahan tahun depan sudah bisa mulai dibangun,” tegas Rudi optimistis.
Untuk itulah Rudi meminta seluruh masyarakat Kota Batam mengambil peluang terhadap dampak pembangunan tersebut. Jika seluruh proyek insfrastruktur ini selesai, dia memperkirakan kunjungan ke Batam akan semakin tinggi sehingga akan memberi dampak ekonomi bagi masyarakat Batam yang cerdas memanfaatkannya.
“Dengan mengambil peluang ini, sudah tentu akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Batam. Tahun 2022 lalu saja, pertumbuhan ekonomi Batam diperkirakan di atas rata-rata nasional, sudah mencapai sekitar enam persen lebih. Tapi nanti rilis resmi pertumbuhan ekonomi ini akan segera muncul,” papar Rudi disambut aplaus peserta sidang.
Sidang itu sendiri dibuka oleh Pengurus Pusat GBI dari Jakarta, dengan cara memukul gong disaksikan Wali Kota Rudi. Sejumlah tokoh Gereja Bethel Indonesia (GBI) seluruh Kepri hadir dalam pertemuan tersebut.
Baca Juga : Kepala BP Batam Sambut Duta Besar Jerman