
KUTIPAN.CO – Masyarakat Desa Marok Tua akhirnya mendapatkan kabar menggembirakan, setelah sekian lama menanti dan mengharapkan jembatan penghubung yang dinamakannya jembatan Anak Tiri dapat berdiri kokoh dan tidak khawatir lagi akan roboh akibat terpaan angin dan arus laut yang kencang, akhirnya impian jembatan berstrutur beton itu segera terealisasi dan akan terwujud pada Desember 2020 mendatang.
Kabar gembira untuk masyarakat Kabupaten Lingga khususnya masyarakat Desa Marok Tua itu dibawa oleh Bupati Lingga Alias Wello saat memboyong rombongan Plt Gubernur Kepri mengunjungi dan melakukan peletakan batu pertama pembangunan jembatan tersebut di Desa Marok Tua, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, Minggu (21/6/2020)
Bupati Lingga Alias Wello mengatakan, setelah sekian lama menanti dan sudah lama diharapkan, serta sudah bertahun-tahun diusulkan pembangunanya ke Pemrov Kepri namun jembatan itu tak kunjung mendapat sentuhan. Akhirnya jembatan dari kayu yang dinamakan jembatan Anak Tiri ini, akan menjadi jembatan Anak Emas berkat sentuhan Plt Gubernur Kepri.

“Dengan sentuhan bapak Plt Gubernur Kepri Isdianto, akhirnya jembatan anak tiri ini akan menjadi jembatan anak emas. Oleh karena itu kita patut berterimakasih kepada Pemprov Kepri yang terus membantu Kabupaten Lingga dalam mewujudkan pembangunan, yang tentunya hari ini jembatan Marok Tua ini,” kata Alias Wello.

Alias Wello tak menampik dalam kepemimpinannya selama menjadi Bupati Lingga banyak tantangan dan keterbatasan bagi pemerintah daerah untuk membangun di segala bidang, termasuk jembatan penghubung Desa Marok Tua tersebut, namun mengingat keterbatasan anggaran, maka pemerintah daerah dalam hal ini mengambil sikap mempersiapkan dan menyelesaikan Detail Engineering Design (DED) untuk pembangunan jembatan Desa Marok Tua tersebut dan menyerahkannya ke Pemerintah Provinsi Kepri.
“Saya masih ingat ketika saat itu disaat masa yang sangat sulit, waktu jembatan penghubung Desa Marok Tua ini terputus betapa susahnya kita untuk menyebrang, saya ingat Lanal Dabo dan Polres Lingga turun tangan membantu masyarakat untuk menyebrang dengan mengerahkan perahu karetnya, kita juga mengucapkan terima kasih atas sinergitas dan kerjasama itu,” kata Alias Wello.
Bupati Lingga juga berharap, nantinya dengan telah terbangunnya jembatan penghubung tersebut dapat memacu gerak ekonomi di Lingga khususnya masyarakat setempat.
Dikesempatan yang sama dalam kunjungan peletakan batu pertama jembatan tersebut, Plt Gubernur Kepri Isdianto mengatakan, saat ini pembangunan di daerah terus dimaksimalkan, bahkan sudah menjangkau daerah-daerah perbatasan, sehingga akses ke kecamatan di pelosok dan perbatasan bisa lancar. Jika akses jalan atau penghubung berupa jembatan mendukung tentu tingkat perekonomian masyarakat akan tumbuh dengan baik karena transportasi menjadi lebih lancar.
“Kita tidak akan membiarkan masyarakat, apalagi seperti jembatan ini yang merupakan jembatan penghubung urat nadi perekonomian masyarakat, tentunya dengan dibangunnya jembatan ini tujuannya agar dapat memberikan manfaat dan kesejahteraan perekonomian masyarakat.” kata Isdianto.

Lebih jauh dibeberkan Isdianto, pembangunan jembatan penghubung ini, sebelumnya sempat dialokasikan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2019 lalu, namun mengalami sejumlah kendala. Kemudian dianggarkan kembali pada APBD tahun 2020 dan tambahan pada APBD-P.
“Jembatan ini di tahun 2019 lalu sempat dialokasikan namun proyeknya gagal lelang, dianggarkan kembali di tahun 2020 dengan alokasi anggaran sebesar Rp13 miliar lebih, dan ditambah sekitar Rp8 miliar pada APBD-P, kali ini dengan anggaran yang telah dialokasikan itu kita dorong OPD terkait yang mengerjakan pembangunan jembatan ini agar segera diselesaikan sebelum penghujung tahun 2020 ini, sehingga dapat segera dimanfaatkan masyarakat,” beber Isdianto.
Jembatan tersebut nantinya akan dibangun permanen berstruktur beton dengan panjang lebih kurang 200 meter dengan lebar 4,5 meter dan dapat dilalui oleh mobil.
Ia berharap kedepan pembangunan di wilayah Kepri akan semakin merata karena masih banyak daerah-daerah lain yang pasti sangat menanti ketersambungan/konektivitas wilayah dengan sarana dan prasarana yang baik terutama di daerah terpencil, daerah perbatasan, pulau-pulau maupun desa-desa.
Penulis : Dainis
Editor : Fikri