Rupiah sebagai mata uang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan salah satu simbol kedaulatan negara yang harus dihormati dan dibanggakan oleh seluruh warga negara Indonesia. Dan hal ini tertuang dalam UU No.7/2011. Namun, penggunaan mata uang non Rupiah masih sering dijumpai dalam berbagai transaksi yang dilakukan di wilayah NKRI, khususnya di wilayah Terdepan, Terluar, dan Terpencil (3T).
Oleh karenanya, peran Bank Indonesia (BI) sebagai bank sirkulasi merupakan fungsi klasik bank sentral di seluruh dunia yang juga telah melekat dan menjadi bagian dari sejarah panjang perjalanan Bank Indonesia (BI).
Ibarat sirkulasi darah dalam tubuh manusia, peran BI dalam menjaga kelancaran sistem pembayaran sangat vital untuk mencegah terjadinya sumbatan pada urat nadi perekonomian.
Ketersediaan uang yang cukup dengan pecahan yang sesuai merupakan elemen vital yang akan menjembatani tugas BI di bidang sistem pembayaran dan moneter dalam mendukung perekonomian nasional.
Oleh karena itu, Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023 yang diprakarsai oleh Bank Indonesia perwakilan Provinsi Kepri bersama TNI AL disambut baik oleh Ketua DPRD Kota Batam Nuryanto SH MH.
Menurut Nuryanto, tugas yang diemban oleh BI Kepri kiranya tidak mudah dan penuh dengan berbagai tantangan dalam menyediakan uang dalam kondisi yang baik, sekaligus dalam meningkatkan jangkauan layanan kas keseluruh wilayah Indonesia, termasuk untuk daerah terpencil dan terdepan NKRI.
Hal tersebut demi tercukupinya kebutuhan rupiah di masyarakat dan mendorong penggunaan rupiah di seluruh wilayah NKRI dalam mendorong aktivitas ekonomi yang lebih stabil dan seimbang.
“Untuk itu, kami dari DPRD Kota Batam sangat mengapresiasikan apa yang dilakukan Bank Indonesia perwakilan Provinsi Kepri, dalam mewujudkan kontribusi nyata pada perekonomian nasional dan upaya menjaga kedaulatan NKRI,” tegas Nuryanto.
Pria yang akrab disapa Cak Nur ini pun menganggap dengan adanya kegiatan ini, memberikan kemudahan bagi masyarakat di lima pulau Terdepan, Terluar, dan Terpencil (3T) di Provinsi Kepri. Antara lain, Tarempa (Kabupaten Kepulauan Anambas), Midai dan Subi Besar (Kabupaten Natuna), Tambelan Besar (Kabupaten Bintan), serta Singkep (Kabupaten Lingga).
Baca Juga : Anggota DPRD Batam Tan A Tie Reses di Perumahan Centre Park
“Harapan kami dari unsur perwakilan Pemerintah Daerah, kegiatan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat ini dapat terus ditingkatkan dan kedepannya desa-desa lain dapat juga dikunjungi,” tegasnya.
Mengingat, program selain memunculkan jiwa nasionalisme sekaligus menumbuhkembangkan kecintaan terhadap Rupiah. Serta pendistribusian dan pemberian layanan penukaran maupun penarikan uang Rupiah tidak layak edar, akan menjadikan Rupiah semakin berdaulat.
“Sekali lagi saya ucapkan selamat, dan saya sangat mengapresiasikan kegiatan ini,” terang Politisi PDI Perjuangan ini.
Sebagaimana diketahui, Bank Indonesia perwakilan Provinsi Kepri bersama TNI AL menyalurkan uang dalam jumlah yang cukup dan kondisi yang layak edar di seluruh wilayah NKRI, khususnya wilayah 3T.
Pada tahun ini, Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023 mendistribusikan Rp 12 miliar uang layak edar ke 5 pulau. Nantinya, Bank Indonesia menerapkan metode penukaran wholesale kepada retailer, instansi pemerintah/swasta, dan perbankan untuk memperkuat kecukupan uang di wilayah tujuan.
Selanjutnya, untuk memperkuat literasi masyarakat pada Rupiah yang merupakan simbol kedaulatan NKRI, Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023 dilengkapi dengan program edukasi “Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah” kepada masyarakat di setiap pulau tujuan.
Di mana edukasi ini, diharapkan dapat meningkatkan kecintaan masyarakat dengan mengenali, merawat, dan menjaga Rupiah; kebanggaan terhadap Rupiah sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah dan simbol kedaulatan negara; serta pemahaman terhadap peran Rupiah dalam perekonomian.
Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023 juga menjadi momentum Bank Indonesia dalam berkontribusi nyata pada pengendalian inflasi. Bersinergi dengan Bulog, Bank Indonesia berupaya menjaga ketahanan pangan dengan menyalurkan kebutuhan bahan pokok ke masyarakat di 5 pulau tujuan.
Upaya pengendalian inflasi juga dilakukan dengan penguatan produksi tanaman pangan melalui penyaluran 2.000 bibit cabai merah kepada petani di Lingga.
Baca Juga : PKB Batam Lakukan Uji Kelayakan dan Kepatutan Bagi Bacaleg DPRD Batam