
KUTIPAN – Kalau dengar kata “TNI”, yang kebayang biasanya tentara berseragam, jaga perbatasan, atau latihan baris-berbaris. Tapi di Lingga, TNI juga jadi tukang bangunan, penyuluh, sampai jadi panitia sunatan massal. Semua itu bagian dari program TNI Manunggal Membangun Desa alias TMMD ke-124 yang digelar di Desa Panggak Laut, Kecamatan Lingga. Program ini resmi ditutup oleh Kodim 0315/Tanjungpinang pada Selasa, 4 Juni 2025, setelah berlangsung selama 30 hari penuh.
Jadi gini, TMMD ini bukan sekadar acara formalitas atau simbolik belaka. Di balik singkatannya yang panjang itu, kegiatan ini punya misi mulia: percepatan pembangunan di daerah pedesaan. Dan kali ini, giliran Desa Panggak Laut yang jadi sasaran.
Menurut Dansatgas TMMD ke-124, Letkol Inf Abdul Hamid, S.I.P., “Program ini merupakan tindak lanjut dari surat perintah Komandan Korem 033/WP serta bagian dari program kerja Kodim 0315/Tanjungpinang dalam bidang teritorial, khususnya operasi bakti TNI.”
Bahasa militernya memang berat, tapi simpelnya, TNI ingin bantu warga desa hidup lebih layak dan mandiri.
Nah, dalam praktiknya, TMMD ini dibagi dua: kegiatan fisik dan non-fisik. Yang fisik jelas kelihatan—kayak buka jalan baru sepanjang 3.000 meter dengan lebar 6 meter. Lumayan banget buat mobilitas warga yang sebelumnya mungkin harus ngelipir lewat jalan setapak atau becek-becekan kalau hujan.
Sementara yang non-fisik, lebih ke edukasi. Ada penyuluhan soal hukum, keamanan, bela negara, sampai pencegahan stunting dan penyakit tidak menular. Juga edukasi tentang pertanian, ketahanan pangan, dan ekonomi kreatif. Bahkan ada juga pembekalan soal mitigasi bencana dan bahaya narkoba. Lengkap, kayak seminar nasional tapi versi desa.

Program unggulan dari Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) juga nggak kalah niat. Ada rehab rumah tak layak huni di Desa Panggak Laut, pembangunan MCK dan sumur cincin di tiga desa, serta renovasi Masjid Al-Hikmah di Kampung Pahang. Selain itu, mereka juga nanam mangrove seluas 1 hektare dan garap lahan ketahanan pangan 2 hektare. Pembersihan sungai dan fasilitas umum pun nggak ketinggalan.
Yang bikin makin hangat, ada juga kegiatan bakti sosial. Warga dapat 200 paket sembako dan 100 paket untuk pencegahan stunting. Pengobatan massal? Ada. Pelayanan KB? Siap. Sunatan massal? Tentu.
Semua ini dilaksanakan oleh 150 personel Satgas TMMD ke-124. Dana yang digelontorkan juga nggak sedikit: Rp474,5 juta dari Komando Atas dan tambahan Rp1 miliar dari APBD Kabupaten Lingga. Jadi, jangan bilang ini cuma kerja bakti biasa.
Lewat program seperti TMMD, kelihatan banget kalau TNI bukan cuma jago perang. Tapi juga jago bangun, jago nyuluh, dan jago dekat sama rakyat. Di zaman sekarang, tentara nggak cuma di medan tempur, tapi juga hadir di tengah masyarakat, bantu mereka jadi lebih kuat dan mandiri. Salut.***
Untuk informasi beragam lainnya ikuti kami di medsos:
🔗 https://www.facebook.com/linggapikiranrakyat/
🔗 https://www.facebook.com/kutipan.dotco/
Editor: Fikri Artikel ini merupakan rilis/laporan wartawan yang telah dikemas ulang dengan gaya penulisan Kutipan, tanpa mengurangi substansi informasi.