
KUTIPAN – Kalau ada yang bilang program pemerintah itu sering kali hanya sebatas formalitas dan laporan kegiatan buat pencitraan, ya… mungkin mereka nggak salah-salah amat. Tapi, Wakil Bupati Lingga, Novrizal, nampaknya sudah bosan dengan gaya kerja model begitu. Dalam kunjungannya ke Disperindag Lingga pada Kamis, 10 April 2025, beliau langsung tancap gas kasih arahan yang cukup menohok tapi sopan.
Arahan pertama: “Jangan berfokus pada anggaran. Fokuslah pada program kerja yang akan dilakukan. Lakukan dengan semaksimal mungkin.”
Nah lho. Buat para pejabat dan staf yang sering menjadikan anggaran sebagai alasan sakti untuk nggak gerak, kalimat ini mestinya bikin keringat dingin.
Evaluasi Program yang “Katanya Pelatihan” tapi Manfaatnya Nanggung
Wabup juga nggak segan nyentil soal program pelatihan yang katanya buat masyarakat, tapi kadang pesertanya ya itu-itu aja. Output-nya? Entahlah. Outcome-nya? Makin entahlah. Impact-nya? Nggak kelihatan juga.
“Lakukan kegiatan atau program yang berdampak langsung pada masyarakat,” kata Pak Wabup.
Dengan kata lain, pelatihan yang cuma ngabisin snack box tapi nggak nambah skill nyata itu sebaiknya di-cut. Mending ganti dengan program yang beneran nyambung sama kebutuhan lapangan. Misalnya, pelatihan digital marketing buat UMKM, pelatihan packaging yang bisa naikin value produk, atau akses kemitraan pasar, ini misalnya lho.
Output, Outcome, Impact: Tiga Kata Sakti Anti Program Asal Jadi
Ini bagian yang serius tapi penting. Pak Wabup minta supaya program-program yang dikerjakan Disperindag nggak cuma selesai di pelaksanaan alias output doang. Harus lanjut ke outcome—yakni perubahan jangka pendek yang terasa, lalu impact—pengaruh jangka panjang yang nyata. Nggak bisa lagi tuh model kerja asal ada kegiatan, asal ada laporan, asal ada tanda tangan.
Artinya, semua yang digarap harus bisa dijelaskan kenapa itu penting, kenapa dibutuhkan, dan kenapa harus pakai dana sekian juta rupiah. Biar masyarakat juga bisa lihat: “Ooh ini toh manfaatnya.”
Kolaborasi dan Inovasi, Bukan Lagi Jalan Sendiri-sendiri
Satu hal yang menarik, Pak Wabup juga dorong agar Disperindag nggak kerja kayak orkes tunggal. Perlu kerja bareng lintas sektor, termasuk sama pelaku usaha lokal. Jadi bukan cuma acara seremoni nyambut investor gede, tapi juga support konkret ke UMKM, ke pedagang pasar, ke industri rumahan.
Karena ya, ekonomi lokal itu nyawanya ya di situ. Bukan di rapat-rapat panjang yang ujungnya cuma notulen dan spanduk.
Catatan Buat Kita Semua
Kalau dipikir-pikir, pernyataan Wabup Novrizal ini bukan cuma PR buat Disperindag Lingga, tapi juga buat banyak instansi lain di mana pun berada. Bahwa program pemerintah mestinya bukan jadi excuse buat habisin anggaran, tapi jadi alat nyata buat bantu masyarakat hidup lebih baik.
Dan semoga, yang dikritik nggak malah baper. Tapi beneran berubah. Karena yang baperan, biasanya justru yang paling kena sindirannya.
Tulisan : Akhlil Fikri