
KUTIPAN – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tanjungpinang memulai penyusunan buku “Tanjungpinang dan Jejak Sejarahnya” melalui Focus Group Discussion (FGD) yang digelar di Hotel Bintan Plaza, Rabu (27/8/2025). Kegiatan ini menjadi langkah penting untuk mendokumentasikan warisan budaya dan sejarah kota secara tertulis.
Asisten Pemerintahan dan Kesra, Tamrin Dahlan, yang hadir mewakili Wali Kota Lis Darmansyah, menegaskan bahwa sejarah adalah identitas sekaligus memori kolektif.
“Melalui sejarah, masyarakat dapat belajar dari masa lalu, memahami perkembangan masa kini, dan menyiapkan arah pembangunan ke depan,” ujarnya.
Tamrin menekankan bahwa Tanjungpinang memiliki kekayaan budaya yang tak ternilai.
“Cerita tentang jejak masa lalu harus dituangkan dalam tulisan. Jika tidak, semua hanya akan menjadi cerita lisan yang tidak tercatat,” tambahnya.
FGD ini menghadirkan sejarawan, tokoh masyarakat, dan pelaku sejarah untuk memberikan perspektif yang beragam.
“Buku yang lahir bukan hanya sekadar catatan peristiwa, tetapi juga cermin perjalanan panjang identitas Tanjungpinang sebagai kota bersejarah yang sarat nilai budaya,” jelas Tamrin.
Ia juga memberikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat.
“Semoga upaya kita bersama dapat melahirkan karya sejarah yang bermanfaat bagi masyarakat luas dan menjadi kebanggaan Kota Tanjungpinang,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Sejarah dan Cagar Budaya Disbudpar Kota Tanjungpinang, Wimmy Dharma Hidayat, menjelaskan bahwa penyusunan buku ini merupakan inisiatif Disbudpar yang bekerja sama dengan sejarawan dan akademisi.
“Buku Tanjungpinang dan Jejak Sejarahnya diharapkan menjadi referensi resmi yang dapat memperkaya khazanah pengetahuan sejarah daerah,” katanya.