KUTIPAN – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini terkait fenomena supermoon yang akan terjadi pada 16 November 2024 . Fenomena ini diperkirakan memicu banjir pesisir (rob) di sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk lima kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) : Batam, Lingga, Karimun, Tanjungpinang, dan Bintan.
Potensi Dampak Supermoon di Kepri
BMKG memperkirakan banjir rob akan berlangsung mulai 15 hingga 25 November 2024, dengan puncaknya pada tanggal 16 November. Kepala Pelaksana BPBD Tanjungpinang, Muhammad Yamin , menyebutkan bahwa peningkatan maksimum ketinggian udara laut dipicu oleh gravitasi bulan saat supermoon, ditambah intensitas hujan tinggi yang dapat memperparah kondisi.
“Potensi banjir pesisir berdampak pada berbagai aktivitas di pelabuhan, permukiman pesisir, tambak garam, dan perikanan darat,” jelas Yamin.
Wilayah pesisir lainnya di Indonesia seperti Sumatera Barat, Lampung, Banten, Jakarta, pesisir Utara Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur , hingga Papua juga diperkirakan mengalami dampak serupa.
Wali Kota dan BPBD Imbau Antisipasi
Penjabat Wali Kota Tanjungpinang, Andri Rizal , menyatakan bahwa fenomena supermoon bukan hal baru dan masyarakat sudah harus siap menghadapi dampaknya. Ia menekankan pentingnya peran BPBD dalam memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat.
“Kondisi seperti ini sudah terjadi setiap tahun, tentu harus diantisipasi. Nanti BPBD akan memberikan imbauan maupun edukasi agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Andri saat berkunjung di Sei Nyirih , Rabu (13/11/2024).
Sementara itu, Yamin dari BPBD mengimbau masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir untuk lebih berhati-hati, terutama pada jam-jam tertentu saat air pasang.
“Segera melakukan pengungsian mandiri atau melaporkan kepada BPBD, RT/RW, kelurahan, atau pihak terkait agar bisa dilakukan evakuasi segera,” kata Yamin.
Masyarakat Didorong Waspada dan Proaktif
BPBD juga mengingatkan agar masyarakat yang beraktivitas di sekitar pesisir memperhatikan jadwal pasang laut dan potensi hujan lebat. Selain itu, Yamin mengajak warga untuk bersama-sama meminimalkan dampak banjir rob di Tanjungpinang.
“Mari bersama-sama menjaga dan berusaha meminimalisir dampak terhadap banjir rob di Kota Tanjungpinang yang kita cintai ini,” tutupnya.
Langkah Antisipasi yang Disarankan:
- Waspada saat pasang maksimum: Perhatikan informasi dari BMKG atau BPBD tentang jadwal pasang laut.
- Persiapan evakuasi mandiri: Siapkan barang-barang penting dan dokumen berharga di tempat yang aman.
- Hindari aktivitas di pesisir: Jika memungkinkan, kurangi aktivitas seperti bongkar muat atau tambak saat kondisi pasang tinggi.
- Koordinasi dengan RT/RW atau BPBD: Segera laporkan jika memerlukan bantuan evakuasi atau informasi lebih lanjut.
Dengan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat, dampak fenomena supermoon ini diharapkan dapat diminimalkan. Tetap waspada, ya!