Perbaikan pipa 300 dan pipa 600 yang patah tertimpa excavator di Simpang Indomobil, Kota Batam, Kepri telah selesai sejak Senin malam (04/12/2023). Meskipun demikian, normalisasi distribusi air ke rumah pelanggan memerlukan waktu, terutama bagi rumah-rumah yang berada di dataran tinggi atau di ujung pipa.
General Manager Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Hilir, Djohan Effendy, menjelaskan bahwa pekerjaan pengelasan seluruh jaringan pipa telah selesai dilakukan sekitar pukul 21.00 WIB pada hari Senin. Setelah proses pengelasan, distribusi air secara bertahap kembali normal pada pukul 23.00 WIB.
“Pekerjaan hari ini, tinggal membuat beton penahan pipa. Karena pipa yang ada tekanan pasti bergetar. Jadi supaya lebih stabil dan tidak terlepas sambungannya, kita cor lagi dibawahnya,” ujar Djohan Effendy pada Selasa (05/12/2023).
Proses perbaikan pipa memakan waktu lebih lama karena di bawah pipa tersebut tidak ada tanah penahan pipa. Ketika tertimpa excavator, pipa 600 dan 300 tidak hanya patah, tetapi juga beberapa sambungan pipa terlepas. Selain itu, di lokasi pipa yang patah terdapat jaringan pipa gas milik PGN dan kabel jaringan tegangan tinggi milik PLN.
“Sementara kita kerja ada menggunakan las, jadi itu kita harus berhati-hati sekali. Kemudian pekerjaannya membutuhkan waktu yang agak panjang karena tidak hanya disatu titik,” tambahnya.
Djohan Effendy menekankan bahwa normalisasi aliran air ke pelanggan memerlukan waktu, terutama bagi pelanggan yang berlokasi cukup jauh dengan kontur tanah yang tinggi. Bagi pelanggan yang sudah mendapatkan aliran normal, diimbau untuk menggunakan air sesuai kebutuhan harian.
“Perkiraannya, saat ini yang dekat sudah normal dan butuh beberapa waktu lagi yang di ujung itu. Tapi untuk yang di ujung, dicek juga pada malam karena kemungkinan akan mengalir walaupun tidak besar. Pada saat mengalir itu, ditampung sesuai dengan kebutuhan,” pungkasnya.