
KUTIPAN – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kepulauan Riau kini tak ada lagi ruang bagi praktik haram di balik tembok Lapas, mulai dari narkoba hingga segala macam tipu-tipu. Sebagai wujud dukungan terhadap 13 program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto, mereka meluncurkan sebuah program dengan nama yang terdengar tegas sekaligus menantang, “One Day One Room Inspection”.
Program ini resmi diperkenalkan oleh Kepala Kanwil Ditjen PAS Kepri, Aris Munandar, pada Selasa (21/10), kepada seluruh jajaran UPT Pemasyarakatan di bawah wilayah Kepulauan Riau. Ya, seluruhnya. Karena urusan pengawasan internal bukan hal yang bisa diserahkan pada nasib semata.
Menurutnya, program ini bagian dari Proyek Perubahan PKN Tingkat I LAN RI Tahun 2025, sekaligus pembuktian bahwa jajaran Pemasyarakatan ingin benar-benar menciptakan lingkungan yang lebih manusiawi, aman, tertib, berintegritas, dan tentu saja bebas dari narkoba. Soal menjaga integritas petugas, ini bukan lagi sekadar jargon poster di kantin.
Apa yang dilakukan dalam program ini? Setiap hari harus ada minimal satu ruang yang diperiksa. Bukan cuma kamar hunian warga binaan, tapi juga area dapur, tempat kerja, hingga lokasi kegiatan pembinaan. Tak ada ruang yang boleh merasa terlalu spesial sampai-sampai luput dari sidak.

Aris bahkan mengingatkan soal kunci utama perang melawan barang haram, potong suplai dan matikan permintaan. Ia menekankan, “Selama ada demand, supply akan terus mencari jalan. Karena itu, program ini menekankan dua hal, memutus suplai dari luar melalui pengawasan ketat, dan menghapus permintaan dari dalam melalui berbagai pembinaan dan sosialisasi nilai integritas serta hak dan kewajiban kepada warga binaan,” jelasnya.
Namun, secanggih apa pun programnya, kalau petugas yang menjalankannya setengah hati ya percuma saja. Komitmen dan konsistensi petugas lapangan menjadi taruhan. Pemasyarakatan harus terus menjaga marwahnya sebagai ruang pembinaan, bukan zona nyaman bagi pelanggar hukum yang ingin bersenang-senang.
Karena itu, Aris menyimpan harapan besar, “One Day One Room Inspection” menjadi bagian dari gerakan nasional Pemasyarakatan menuju sistem yang semakin Profesional, Responsif, Inovatif, Modern, dan Akuntabel (PRIMA).
Kalau semua tegak lurus menjalankan integritas, semoga ruang gelap dalam Lapas tak lagi punya kesempatan untuk menjadi markas barang terlarang.





