
KUTIPAN – Upaya cepat pemerintah dalam menyerap gabah petani membuahkan hasil positif. Selama periode Januari hingga Maret 2025, total gabah yang berhasil diserap mencapai 390.000 ton, naik drastis dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya 30.000 ton.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa peningkatan ini menjadi bukti konkret keseriusan pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan dan mendukung kesejahteraan petani.
“Tahun lalu Januari, Februari, Maret, per tanggal hari ini hanya 30.000 ton. Sekarang 390.000. Berapa persen naik? Ini sudah bagus,” kata Mentan Amran dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (22/3/2025).
Tak berhenti sampai di situ, Mentan menargetkan penyerapan hingga 3 juta ton gabah setara beras sebelum April 2025 berakhir. Langkah ini menjadi bagian dari visi besar menuju swasembada pangan.
Pemerintah pun telah menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah sebesar Rp6.500/kg. Kebijakan ini diharapkan bisa menjaga stabilitas harga sekaligus memberikan keuntungan yang layak bagi petani.
“Ini adalah gagasan besar Bapak Presiden Prabowo yang memerintahkan kita semua bergerak dan tidak boleh berpangku tangan. Kita sudah tetapkan HPP Rp6.500,” tegas Amran.
Tak main-main, Mentan juga menindak tegas oknum yang tak patuh terhadap kebijakan tersebut. Salah satu pimpinan wilayah Perum Bulog di Kalimantan Selatan dicopot dari jabatannya karena membeli gabah di bawah HPP.
“Sudah dicopot Pimwilnya. Nanti kalau ada yang masih membeli gabah di bawah HPP, aku dengar, nanti aku cari,” kata Mentan dengan nada serius.
Langkah pemerintah ini menegaskan komitmen untuk mencapai swasembada pangan secara berkelanjutan. Dengan sinergi antara Kementerian Pertanian, Perum Bulog, Perpadi, dan petani, target ambisius ini diharapkan bisa tercapai dan membawa Indonesia menuju kemandirian pangan nasional.