“Banyak juga warga binaan kita yang sudah habis masa tahanan (bebas) dan baru masuk. Sehingga, saat ini kita belum dapat memastikan berapa jumlah warga binaan yang akan menyalurkan hak suaranya dalam Pemilu nanti,” ungkap Putra.
Mudah-mudahan, pengiriman logistik datang tepat waktu dan di H-7 KPU sudah memastikan berapa jumlah pastinya warga binaan yang akan memilih di Pemilu nanti.
Dijelaskan Putra, semua sudah kita terapkan bagaimana supaya seluruh warga binaan bisa memilih, namun karena ada kendala soal data data kependudukan yang tidak dimiliki oleh sejumlah warga binaan.
Sehingga, lanjutnya, pihaknya sudah melakukan upaya dan berkoordinasi dengan Disduk untuk melakukan perekaman sidik jari untuk mencari Nomor Induk Kependudukan (NIK) warga binaan.
“Namun, seiring berjalannya waktu warga binaan kita banyak juga yang sudah kita pindahkan dan bebas sehingga kita harus mendata ulang lagi mana saja warga binaan kita yang dapat menyalurkan hak suaranya,” tambah Putra.
“Harapannya mudah-mudahan dalam pelaksanaan Pemilu nanti berjalan lancar tanpa ada masalah apapun, pengiriman logistik di Rutan Batam tidak berkurang kertas suaranya. Dan dalam pelaksanaan aman, tertib tidak ada masalah apa-apa. Kami tetap mensukseskan bagaimana warga binaan bisa memilih semaksimal mungkin,” pungkasnya.