
KUTIPAN – Di tengah gempuran berita tentang jalan rusak, APBD seret, dan drama politik lokal yang kadang bikin pening, ada kabar adem datang dari Tanjungpinang. Seorang warga bernama Jefri memutuskan untuk menyumbangkan tanah seluas dua hektare di Jalan Indonesia Timur. Bukan buat bangun ruko atau kompleks perumahan elite, melainkan untuk rumah singgah lansia.
Alasannya sederhana tapi bikin kita mikir, masih ada orang tua di kota ini yang terlantar, hidup tanpa perhatian keluarga.
“Ini panggilan hati, agar ada tempat yang layak bagi orang tua yang tidak terurus,” kata Jefri, saat menyerahkan langsung hibah tersebut kepada Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, Rabu (1/10/2025).
Lis sendiri tentu menyambut hangat. Ia menyebut hibah ini sebagai bentuk nyata kepedulian masyarakat.
“Kami berterima kasih atas kepedulian ini. Pemerintah akan memanfaatkan lahan tersebut untuk pembangunan rumah singgah bagi orang tua yang membutuhkan,” ujarnya.
Tapi jangan buru-buru berharap rumah singgahnya berdiri besok pagi. Lis bilang, Pemko akan melobi Kementerian Sosial agar pembangunan bisa dapat dukungan APBN. Namanya juga proyek sosial, butuh dorongan dana pusat biar nggak jadi angan-angan belaka.
Kepala Dinas PUPR, Rusli, menambahkan kalau administrasi hibah sudah diproses dan rumah singgah ini bahkan sudah dimasukkan dalam RPJMD. Jadi, bukan sekadar ide iseng.
“Dinas PUPR akan bertahap menyiapkan Detail Engineering Design (DED). Ini bagian dari komitmen Pemko untuk melindungi orang tua kita,” jelasnya.
Artinya, langkah sudah dimulai. Tinggal eksekusi. Semoga bukan sekadar groundbreaking seremonial yang fotonya rame di media, tapi wujud nyata tempat singgah yang hangat untuk para lansia.
Hadir juga dalam pertemuan itu Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan, Elfiani Sandri, yang ikut menyaksikan momen “tanah buat orang tua” ini.
Kalau semua janji ini beneran jalan, Jefri mungkin akan dikenang bukan sekadar warga biasa, tapi orang yang bikin langkah kecil untuk menyelematkan banyak orang tua di Tanjungpinang. Dan siapa tahu, kebaikan ini menular sebab merawat orang tua bukan cuma urusan negara, tapi juga urusan nurani.