Lakukan rotasi jabatan Sekretaris Daerah (Sekda), Bupati Pamekasan Baddrut Tamam mengaku siap ditangkap KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), tak hanya takut ditangkap KPK, Bupati Pamekasan pun siap merelakan nyawanya demi mengabdikan diri untuk Kabupaten Pamekasan.
“Kalaupun saya ditangkap KPK gara-gara mutasi ini saya ikhlas, bahkan bukan hanya itu, mati saya ikhlas untuk Indonesia, wong mbah saya mati demi Indonesia kok. Apalagi isu yang bermacam-macam ini, saya tidak takut sama sekali,” tegas Baddrut Tamam, Jumat (18/11/2022).
Baddrut Tamam beriktikad kuat memberikan kontribusi besar untuk kemajuan daerahnya. Kontribusi itu berupa kebijakan dan program yang mendorong kemajuan Kabupaten Pamekasan. Menurut dia, banyak dinamika dan tantangan selama memimpin Kabupaten Pamekasan lantaran kebijakannya yang out off the box.
Dinamika yang dialami dirinya tidak hanya ancaman terhadap keberlangsungan pembangunan, melainkan mengarah kepada keselamatan pribadi. Tetapi, komitmen kuat mengabdikan diri kepada agama, bangsa, dan negara harus tetap tertanam kuat di dalam hati dengan berbagai resiko yang akan muncul akibat kebijakan tersebut. Salah satu ancaman yang datang kepada dirinya saat hendak memutasi Sekretaris Daerah, Totok Hartono, pada Selasa (15/11/2022).
Baca Juga : Miliki Pengalaman Panjang Sidik Widiyanto Percaya Diri Bawa Perubahan WBP Lapas Narkotika Pamekasan
Tamam mengaku dikepmimpinanya tidak ada jual beli jabatan, sebagai turunan dari reformasi birokrasi yang menjadi salah satu program prioritas. Karena jabatan bupati hanya sebagai alat pengabdian kepada agama, bangsa dan negara, bukan tujuan untuk meraih sesuatu.
“Yang ada di dalam hati saya, bagaimana saya menjadi bagian dari kontribusi besar untuk bangsa dan negara. Kenapa saya lakukan itu, karena terjun di gelanggang ini, saya harus jadi negarawan, bukan politisi. Apa bedanya negarawan dan politisi, kalau politisi berpikir bagaimana pemilu yang akan datang, tetapi negarawan berpikir generasi yang akan datang,” tandasnya.
Pamekasan harus bergeser dari kabupaten biasa menjadi kabupaten yang luar biasa. Makanya, perlu melakukan program dan kebijakan yang out off the box demi generasi Pamekasan di masa yang akan datang.
“Oleh karena itu, ayo kita kolaborasi untuk mengabdikan diri kepada bangsa dan negara. Karena mati itu kapan saja, bisa besok, atau lusa. Karena mati kapan saja, maka hati kita jangan isi jabatan, tetapi isi Allah,” ajak dia kepada pejabat dan aparatur sipil negara di lingkungan Pemkab Pamekasan.
(Idrus)