
KUTIPAN – GOR Sri Kencana di Desa Panggak Darat, Kecamatan Lingga, pada Selasa malam (7/10/2025) seolah jadi saksi betapa bulutangkis masih punya tempat istimewa di hati warga. Setelah hampir dua minggu digelar sejak 27 September, Turnamen Bulutangkis Merah Putih Cup III Tahun 2025 akhirnya resmi ditutup dengan tepuk tangan meriah dan sedikit nostalgia kompetitif yang masih terasa di udara.
Ajang yang diselenggarakan oleh Komunitas Penghobi Badminton bersama PB Permata Panggak Darat ini mempertemukan para pemain lokal dalam dua kategori, ganda putra dan ganda putri. Tak sekadar adu smash dan drop shot, tapi juga ajang adu semangat dan solidaritas antarwarga.
Asisten I Pemerintah Kabupaten Lingga, Gandime Diyanto, menutup turnamen itu secara resmi.
“Dengan mengucapkan alhamdulillahhirabbil alamin, turnamen Merah Putih Cup III tahun 2025 resmi saya tutup,” ujarnya disambut tepuk tangan penonton yang memadati GOR Sri Kencana.
Gandime menegaskan bahwa kegiatan semacam ini tak hanya bicara soal piala dan podium.
“Kegiatan seperti ini sangat positif untuk mempererat hubungan masyarakat dan menumbuhkan semangat sportivitas. Semoga turnamen ini bisa terus dilaksanakan setiap tahun,” katanya.
Ia juga menyampaikan salam dari Wakil Bupati Lingga yang sedianya hadir, namun berhalangan karena urusan mendesak di Dabo Singkep. Tak lupa, ia memberikan motivasi bagi para atlet muda.
“Saya ucapkan selamat kepada para pemenang. Semoga terus berlatih dan menjadi atlet yang membanggakan Lingga.” tuturnya.
Setelah laga panjang yang menegangkan, inilah para pemenang yang berhasil mencatatkan nama di podium kebanggaan:
Ganda Putra
Juara 1: Rozi/Joni (SBC Dabo Singkep)
Juara 2: M. Fadli/Ferdian (PB Permata Panggak Darat)
Juara 3: Diki/Wanda (PB Permata Panggak Darat)
Harapan 1: Septi/Yogi (PB Permata Panggak Darat)
Ganda Putri
Juara 1: E. Suridar/Novita Maulida (PB SN)
Juara 2: Henny/Azmi (Sisterhood)
Juara 3: Karina/Ulfa (Sisterhood)
Harapan 1: Uul/Wulan (Sisterhood)
Tak hanya panitia dan pemain, PBSI Kabupaten Lingga juga hadir memberikan dukungan penuh. Ketua PBSI Lingga yang juga Anggota DPRD, Sui Hiok, menyebut kegiatan ini sebagai bagian dari upaya nyata mengembangkan potensi atlet lokal. Menurutnya, even seperti Merah Putih Cup adalah “oksigen” bagi semangat bulutangkis daerah agar tak pernah padam.
Acara penutupan turut dihadiri berbagai pejabat dan tokoh masyarakat seperti Kadis Kebudayaan Lingga Zalmidri, Sekretaris Inspektorat Hardi Safitri, Kepala Desa Panggak Darat Parmuzi, serta Ketua BPD Junaidi. Semua larut dalam suasana penuh kebersamaan, di mana sportivitas jadi bahasa yang paling universal.
Dari keringat yang menetes hingga tepuk tangan yang tak henti, turnamen ini membuktikan bahwa semangat olahraga di Lingga masih hidup dan berkembang. Ajang Merah Putih Cup III bukan hanya soal siapa yang menang, tapi soal bagaimana masyarakat bisa bersatu di atas lapangan yang sama, berbagi semangat yang sama, dan percaya bahwa dari desa kecil pun, bibit juara besar bisa tumbuh.
Dengan dukungan yang terus mengalir dan semangat yang tak redup, Lingga tampaknya sedang bersiap menyalakan kembali obor prestasi bulutangkis, dari GOR Sri Kencana menuju panggung provinsi, bahkan nasional.