Pulau Penyengat, salah satu destinasi wisata unggulan di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), akan segera mengalami transformasi besar sebagai bagian dari upaya Pemerintah Provinsi Kepri untuk meningkatkan daya tarik dan kesejahteraan masyarakat pulau tersebut.
Rencananya, Pulau Penyengat akan memiliki Monumen Bahasa Nasional sebagai penghargaan atas peran pentingnya dalam sejarah dan perkembangan bahasa Indonesia.
Gagasan ini mendapat dukungan positif dari Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia, Suharso Monoarfa, yang merespons usulan pengembangan infrastruktur dan prasarana sarana Pulau Penyengat oleh Pemerintah Provinsi Kepri.
Salah satu usulan yang mendapat perhatian khusus dari Suharso Monoarfa adalah pembangunan Monumen Bahasa Nasional. “Setelah bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa resmi UNESCO, di Pulau Penyengat ini akan kita bangun Monumen Bahasa Nasional agar generasi penerus bisa tahu asal muasal bahasa Indonesia dari Pulau Penyengat,” ujar Suharso Monoarfa dalam kunjungan kerjanya ke Pulau Penyengat pada Jumat (1/12/2023).
Monumen Bahasa Nasional direncanakan akan dibangun pada tahun 2024 dengan anggaran sebesar Rp 50 miliar. Selain itu, beberapa usulan lain yang diajukan oleh Pemerintah Provinsi Kepri termasuk penataan Balai Adat, penataan jalan lingkar, peningkatan fasilitas air bersih dan sanitasi, penataan kawasan wisata religi, heritage, zero carbon, serta pemberdayaan masyarakat setempat.
Suharso Monoarfa menyatakan bahwa revitalisasi Pulau Penyengat bertujuan untuk menjadikan pulau tersebut sebagai kawasan permukiman yang lebih representatif dan nyaman bagi masyarakat, sekaligus sebagai kawasan objek wisata multifungsi yang menarik bagi para wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
“Kita ingin Pulau Penyengat menjadi salah satu ikon wisata Kepri yang bisa menunjukkan kekayaan sejarah dan budaya kita, serta menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda untuk mencintai bahasa Indonesia,” tambah Suharso Monoarfa.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, mengapresiasi dukungan penuh yang diberikan oleh pemerintah pusat melalui Bappenas RI untuk revitalisasi Pulau Penyengat. Dukungan tersebut mencakup berbagai aspek, mulai dari becak motor listrik yang ramah lingkungan, Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST), hingga penyediaan air bersih untuk Pulau Penyengat.
“Kami sangat berterima kasih karena Kepala Bappenas terus memberikan dukungan penuh untuk revitalisasi Pulau Penyengat. Beberapa kali beliau berkunjung ke sini dan benar-benar serius ingin meningkatkan performa Pulau Penyengat,” ujar Gubernur Ansar Ahmad.
Selain kunjungan ke Pulau Penyengat, Menteri Suharso Monoarfa juga meninjau beberapa proyek strategis lainnya, seperti pembangunan Pelabuhan Kuala Riau (pelantar I dan II), dan pembangunan lanjutan jalan lintas barat di Bintan sebagai bagian dari agenda kunjungan kerjanya.