
KUTIPAN – Seksi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polres Lingga menggelar kegiatan Penegakan, Ketertiban, dan Disiplin (Gaktibplin) terhadap personel kepolisian sebagai bagian dari upaya menjaga integritas dan profesionalisme institusi. Salah satu fokus utama kegiatan ini adalah pemeriksaan telepon genggam seluruh anggota, untuk mendeteksi potensi keterlibatan dalam praktik judi online.
Kegiatan Gaktibplin berlangsung usai apel pagi di Lapangan Tribrata Polres Lingga, Selasa, 8 April 2025. Dipimpin langsung oleh Ps. Kasi Propam Polres Lingga, IPDA Jenris Sihombing, kegiatan ini ditujukan untuk memperkuat disiplin internal sekaligus menjaga citra Polri di mata masyarakat.
“Judi online tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga mencoreng nama baik institusi Polri. Oleh karena itu, kami melaksanakan razia HP ini untuk memastikan tidak ada personel yang terlibat dalam kegiatan tersebut,” kata IPDA Jenris kepada wartawan usai kegiatan berlangsung.
Langkah ini, menurutnya, merupakan tindakan preventif untuk mencegah anggota kepolisian terlibat dalam aktivitas ilegal yang bisa merusak kredibilitas lembaga penegak hukum.
Kapolres Lingga, AKBP Pahala Martua Nababan, melalui IPDA Jenris menyampaikan bahwa kegiatan semacam ini akan terus dilakukan secara berkala, sebagai bentuk pengawasan internal yang konsisten.
“Alhamdulillah, hasil pemeriksaan kali ini menunjukkan bahwa seluruh personel Polres Lingga terbebas dari keterlibatan dalam judi online,” kata IPDA Jenris. “Namun pengawasan akan terus dilakukan. Ini bukan soal hari ini saja, tapi bagaimana kita menjaga disiplin itu dalam jangka panjang.”
Dalam pemeriksaan tersebut, ponsel milik para personel dicek secara acak untuk melihat kemungkinan aplikasi, histori pencarian, atau bukti digital yang mengarah pada keterlibatan dalam platform perjudian daring. Langkah ini disebut sebagai bagian dari komitmen untuk mewujudkan Polri yang bersih dan bebas dari praktik menyimpang.
IPDA Jenris menekankan pentingnya peran anggota Polri sebagai teladan hukum di tengah masyarakat. “Kita harus menjadi contoh. Hindari segala hal yang melanggar hukum, termasuk judi online. Kita bukan sekadar pengayom masyarakat, tapi juga penjaga moral di tengah komunitas kita,” ujarnya.
Gaktibplin tidak hanya dilakukan dalam bentuk pemeriksaan barang pribadi, tetapi juga pemantauan perilaku dan kepatuhan terhadap aturan dinas lainnya. Pemeriksaan kelengkapan seragam, sikap tampang, hingga penggunaan atribut kepolisian yang sesuai juga masuk dalam agenda kegiatan.
Langkah Polres Lingga ini dinilai sejalan dengan instruksi Kapolri yang mendorong satuan kewilayahan untuk memperkuat fungsi pengawasan melekat terhadap seluruh personel. Tujuannya bukan hanya menindak, tapi juga mencegah sebelum terjadi pelanggaran.
Kegiatan Gaktibplin di Lingga menandai komitmen bahwa penegakan disiplin tidak hanya ditujukan kepada masyarakat, melainkan juga dimulai dari internal institusi. Polri, kata IPDA Jenris, harus menjadi cermin keteladanan, bukan justru pelanggar hukum yang ditakuti.
“Disiplin bukan sekadar kewajiban, tapi budaya yang harus kita jaga bersama,” pungkasnya.