KUTIPAN – Pemerintah Kota Tanjungpinang mengadakan rapat pembahasan pengembangan program Wisata Edukasi Sejarah Tanjungpinang di Ruang Rapat Raja Haji Fisabilillah Lt.2 Kantor Wali Kota Senggarang, Selasa (02/10/2024). Rapat ini dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Zulhidayat, S.Hut., dan dihadiri oleh sejumlah pejabat terkait, termasuk Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kepala Bappelitbang, serta perwakilan dari beberapa instansi lainnya.
Dalam rapat tersebut, turut hadir juga perwakilan dari sektor pariwisata, yakni Fahrul dari Penyengat.id dan Asti dari Bintan Bertutour Travel, yang bertugas menjelaskan detail rencana kegiatan wisata edukasi ini. Program ini dikembangkan untuk meningkatkan daya tarik pariwisata Kota Tanjungpinang dan mengenalkan sejarah lokal kepada generasi muda.
“Ini adalah langkah yang sangat bagus, mari kita kembangkan bersama-sama. Saya berharap Dinas Pariwisata bisa lebih serius dalam mengemas paket ini menjadi produk unggulan daerah Kota Tanjungpinang,” ujar Sekda Zulhidayat saat membuka rapat.
Zulhidayat juga menyebutkan bahwa program wisata edukasi ini ditargetkan dapat menarik minat pelajar dari daerah sekitar, seperti Batam. Menurutnya, Batam memiliki jumlah pelajar hampir 30.000 siswa yang dapat menjadi pasar potensial bagi program ini.
“Mungkin kita bisa mulai menarik pelajar-pelajar dari Batam untuk paket wisata edukasi ini. Ini adalah peluang besar bagi kita untuk memperkenalkan sejarah Kota Tanjungpinang yang mungkin belum mereka ketahui, seperti sejarah Hang Nadim yang menjadi nama bandara di Batam,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Asti dari Bintan Bertutour Travel mempresentasikan beberapa paket wisata edukasi sejarah yang dikembangkan, seperti:
- Jejak Pendidikan Masa Lampau Tanjungpinang: Menyusuri situs-situs bersejarah yang berkaitan dengan perkembangan pendidikan di Tanjungpinang.
- Jejak Toleransi Beragama di Tanjungpinang sejak Masa Kerajaan Riau-Lingga: Menggali sejarah harmoni antaragama yang terjalin sejak zaman kerajaan.
- Jejak Kota Pelabuhan dan Pasar Tradisional Tanjungpinang: Mengupas sejarah perdagangan dan aktivitas pelabuhan yang menjadi nadi ekonomi kota ini.
Sementara itu, Fahrul dari Penyengat.id memaparkan produk wisata unggulan mereka, yaitu:
- Tur 2 Hari 1 Malam Pulau Penyengat: Gurindam Experience: Program ini memberikan pengalaman unik untuk belajar tentang Gurindam 12, mengikuti aktivitas budaya seperti Zapin Flashmob, serta kunjungan ke situs bersejarah di Pulau Penyengat, termasuk Masjid Raya Sultan Riau dan Makam Raja Ali Haji.
Sebagai penutup rapat, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Elfiani Sandri, menyampaikan harapannya agar program ini bisa segera dimatangkan dan dijalankan dengan baik. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara sektor pendidikan dan pariwisata agar program ini dapat menjadi media pembelajaran berkelanjutan.
“Program wisata edukasi sejarah ini bukan hanya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, tapi juga untuk melestarikan sejarah dan budaya kita. Mari kita jadikan program ini sebagai kebanggaan daerah, dengan terus memperkuat kerjasama antarinstansi dan pelaku usaha,” tegas Elfiani.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, program Wisata Edukasi Sejarah Tanjungpinang diharapkan dapat menjadi daya tarik utama pariwisata Kota Tanjungpinang sekaligus sarana pembelajaran sejarah yang menyenangkan bagi para pelajar.