
KUTIPAN – Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) Bareskrim Polri berhasil mengungkap kasus kecurangan di sebuah SPBU yang terletak di Sukabumi, Jawa Barat. Dalam pengungkapan ini, Rudi, pemilik PT PDM yang mengelola SPBU tersebut, ditetapkan sebagai tersangka.
Brigjen Pol Nunung Syaifuddin, Direktur Dittipidter Bareskrim Polri, menjelaskan bahwa pengungkapan kasus ini berawal dari laporan masyarakat. Penyidik kemudian melakukan pengecekan bersama tim dari Kementerian Perdagangan dan Pertamina Patra Niaga. “Pada Kamis, 9 Januari 2025, tim penyelidik bersama Direktorat Metrologi Ditjen PKTN Kementerian Perdagangan dan PT Pertamina Patra Niaga mendatangi SPBU untuk melakukan pengecekan terhadap pompa ukur di SPBU tersebut,” ungkap Brigjen Nunung dalam konferensi pers, Rabu (19/2/2025).
Dari hasil pengecekan, ditemukan bukti permulaan yang cukup untuk membawa kasus ini ke penyidikan. Rudi kemudian ditetapkan sebagai tersangka, dan empat orang saksi telah diperiksa, termasuk dua pegawai SPBU, seorang ahli, dan pihak manajemen perusahaan pengelola.
SPBU yang terlibat diketahui mengoperasikan beberapa pompa BBM dengan merek Tatsuno produksi 2005 untuk berbagai jenis BBM, termasuk Bio Solar, Pertalite mobil, Pertamax mobil, dan Pertalite serta Pertamax motor. Diduga, pengelola SPBU juga telah memasang alat ilegal berupa PCB atau unit printer sirkuit dengan komponen elektronik dan trafo pengatur arus listrik. Alat ini disembunyikan di dalam kompartemen pompa dan alat ukur BBM, yang menyebabkan ketidaksesuaian takaran.
“Alat tambahan tersebut dipasang secara ilegal pada dispenser atau pompa BBM, sehingga takarannya tidak sesuai dan merugikan masyarakat,” jelas Brigjen Nunung.
Akibat manipulasi takaran ini, kerugian yang dialami masyarakat diperkirakan mencapai Rp1,4 miliar per tahun. Tersangka Rudi kini dijerat dengan Pasal 27 junto Pasal 32 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal, yang mengancam dengan pidana penjara 1 tahun dan denda hingga Rp1 juta. Mengingat kerugian yang besar, ada kemungkinan pasal terkait Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) juga akan diterapkan.
Menteri Perdagangan, Budi Santoso, memberikan apresiasi terhadap tindakan tegas yang dilakukan Polri. Ia mengungkapkan bahwa setiap 20 liter BBM yang diisi di SPBU tersebut berkurang sekitar 600 ml atau rata-rata minus 3%, yang jelas merugikan konsumen. “Takarannya berkurang dan masyarakat atau konsumen dirugikan,” ungkap Mendag Budi Santoso.