
KUTIPAN – Kalau orang lain mungkin sedang sibuk siap-siap jualan t-shirt “May Day is not a crime”, Polres Lingga malah lagi rajin latihan pengendalian massa. Bukan sekadar lari-lari kecil kayak pemanasan sebelum senam pagi, tapi full set: tameng, helm, tongkat, kendaraan taktis. Serius, ini bukan gladi resik film aksi.
Rabu, 23 April 2025, Polres Lingga menggelar latihan Dalmas (Pengendalian Massa) di Lapangan Tribrata. Semangatnya tinggi, personelnya lengkap, dan alatnya—waduh—lengkap betul. Yang kurang cuma popcorn buat yang nonton.
Latihan ini, kata Kapolres Lingga melalui Kabagops, AKP Marsahid, penting banget buat ngasah kemampuan dan kekompakan personel menghadapi “segala bentuk potensi kerawanan”, terutama jelang Hari Buruh alias May Day.
Kalimat kuncinya, “Kesiapsiagaan, kekompakan, dan respons yang terukur adalah kunci utama dalam pengendalian massa. Personel dituntut untuk selalu mengedepankan pendekatan humanis, namun tetap tegas dan profesional.”
Latihan Dalmas ini memang paket lengkap. Mulai dari apel, teori SOP, teknik tali Dalmas, formasi dasar, penghalauan, pembubaran, sampai simulasi penanganan unjuk rasa. Kalau dibikin konten YouTube, mungkin judulnya: “24 Jam Jadi Polisi Dalmas: Berat, Bos!”
Tapi serius nih, logikanya menarik. Setiap tahun menjelang May Day, aparat bersiaga. Demo dianggap potensi kerawanan. Padahal buruh turun ke jalan bukan bawa senjata, cuma bawa spanduk dan semangat hidup layak.
Tentu, latihan Dalmas ini juga sah-sah aja. Namanya juga pengendalian massa, siapa tahu ada yang kelepasan emosi atau menyusup jadi provokator.
“Kami ingin memastikan setiap personel memahami peran dan tanggung jawabnya dalam menciptakan situasi yang kondusif dan aman bagi masyarakat.” katanya.
Laporan: Yuanda Editor: Fikri Tulisan ini masuk dalam rubrik Suara/Kabar Kutipan, kiriman laporan wartawan/rilis yang telah dipoles dengan gaya media kutipan, santai biar nggak kaku kayak kanebo kering. Kalau mau kirim tulisan juga, bisa kirim ke penuliskutipandotco@gmail.com