KUTIPAN – Warga Jalan Dewi Sartika, Gang Muhammad BS, Air Kolek, Ranai Kota, Natuna, digegerkan oleh temuan jasad seorang perempuan bernama Dewi Angelina (31) yang terbujur kaku di kamar kontrakannya, Minggu (7/1/2025) pagi.
Korban ditemukan oleh anak kandungnya, Rangga, sekitar pukul 06.00 WIB, dalam kondisi wajah membiru di atas tempat tidur. Padahal, menurut keterangan Rangga, terakhir kali ia melihat ibunya dalam keadaan sehat pada Sabtu malam pukul 20.00 WIB.
Rangga tidur di kamar terpisah dan mendapati ibunya sudah tidak bergerak keesokan paginya.
Terkait hal ini, Kasat Reskrim Polres Natuna, AKP Apridonny, menjelaskan bahwa hasil visum luar tidak menunjukkan tanda-tanda mencurigakan. Namun, untuk memastikan penyebab kematian, pihak kepolisian akan melakukan autopsi.
“Pihak keluarga sudah setuju untuk dilakukan autopsi,” kata Apridonny, Selasa (7/1/2025) malam.
Polisi juga telah mengamankan tempat kejadian perkara (TKP) dengan memasang garis polisi dan mengamankan sejumlah barang, termasuk sprei dari tempat tidur korban.
Kondisi tubuh korban yang membiru dan kabar adanya lebam memunculkan spekulasi di tengah masyarakat. Namun, Apridonny menegaskan bahwa perubahan fisik seperti itu adalah kondisi alami pada orang yang sudah meninggal.
“Kami memahami warga mencurigai apa yang mereka lihat. Tapi pemeriksaan medis lewat autopsi akan memberikan kepastian,” tambahnya.
Informasi lain yang dihimpun dari tetangga menyebutkan bahwa Dewi sempat berbincang dengan beberapa orang pada malam sebelum ditemukan meninggal. Salah satu saksi menyebut Dewi menerima panggilan telepon sebelum pergi ke kamar tidurnya. Dewi diketahui bekerja secara freelance di sebuah tempat hiburan.
“Saksi tetangga menyebut ada panggilan telepon saat itu. Namun, kami masih mendalami siapa yang menelepon dan apakah ada kaitannya dengan kematian korban,” ungkap Apridonny.
Polisi telah memintai keterangan sejumlah saksi dan menunggu hasil autopsi untuk menentukan langkah penyelidikan selanjutnya.
“Kami memastikan semua proses penyelidikan dilakukan secara transparan. Kami juga mengimbau warga untuk tidak berspekulasi hingga ada hasil resmi dari autopsi,” tutup Apridonny. (Zal).