
Polemik soal kondisi jalan di Desa Sekanah, Kecamatan Lingga Utara, belakangan ikut menghangat di ruang percakapan warganet dan grup WhatsApp warga. Seolah-olah ada janji yang tidak ditepati, nama Ketua DPRD Lingga, Maya Sari, ikut terseret-sebut dalam isu tersebut. Untuk mendinginkan suasana, seorang tokoh masyarakat Sasah, Jefri, datang berkunjung langsung ke ruang kerja Ketua DPRD pada Rabu (05/11/2025).
Kunjungan ini bukan untuk memperkeruh, justru untuk merapikan kembali informasi yang sempat berseliweran, karena yang namanya kabar itu kalau dibiarkan, bisa jadi seperti tepung ditabur angin, buyar ke mana-mana, bentuknya berubah, maknanya pun bisa melenceng.
Jefri menyampaikan bahwa narasi yang menyebut Ketua DPRD pernah berjanji akan menuntaskan pembangunan jalan tersebut, pada dasarnya tidak pernah ada.
“Saya mendengar langsung, Ibu Maya tidak pernah berjanji menuntaskan jalan itu. Beliau hanya menyatakan siap mengupayakan. Dulu Pak Awe juga pernah bicara soal alat berat untuk perbaikan, tapi tidak terwujud,” jelas Jefri.
Ia juga menekankan bahwa warga tidak terpecah dan tidak ada drama pertikaian antarkelompok seperti yang digambarkan sebagian pihak.
“Masyarakat sebenarnya tetap kondusif, tidak ada kisruh. Jangan ada yang menciptakan kegaduhan. Semua berharap jalan itu diperbaiki, tapi tentu ada prosesnya,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Maya Sari menyampaikan apresiasi atas inisiatif klarifikasi tersebut. Menurutnya, komunikasi seperti ini penting agar aspirasi tetap sehat dan tidak berubah jadi rumor yang membingungkan.
“Sebagai pimpinan DPRD, saya selalu ingin memberikan yang terbaik untuk masyarakat. Namun kita harus memahami proses dan kemampuan keuangan daerah,” ungkap Maya.
Ia juga menegaskan bahwa pintu dialog tetap terbuka, kritik tidak dilarang, dan masukan tetap diperlukan. Yang penting jalannya dilakukan dengan kepala dingin dan dengan data, bukan prasangka.
“Saya tetap berkomitmen menjalankan fungsi legislatif dengan maksimal. Pertemuan ini penting untuk memastikan tidak ada janji yang disalahartikan. Mari kita bersama menjaga situasi tetap kondusif dan memberikan masukan positif untuk kemajuan daerah,” terang Maya.
Pertemuan tersebut berlangsung hangat, seperti obrolan antar keluarga besar yang sedang mencoba menyamakan pemahaman. Harapannya, isu jalan tidak lagi dijadikan bahan kompor-komporan, dan fokus kembali pada bagaimana mewujudkan pembangunan yang realistis sesuai alur dan kemampuan daerah.





