Sebagian masyarakat kota Batam masih terus mengeluhkan persoalan pasokan air bersih. Menanggapi hal tersebut Ketua Komisi I DPRD Kota Batam, Lik Khai angkat bicara.
Diketahui, hingga kini sejumlah Kecamatan kesulitan mendapatkan air bersih dikarenakan matinya distribusi air beberapa hari.
“Air mati ini adalah masalah besar yang berdampak pada masyarakat. Persoalan pasokan air bersih katanya, sudah berlarut-larut tidak bisa diselesaikan,” ujar Lik Khai, Selasa (5/12/2023).
Dikatakan Lik Khai, setiap hari bisa 4 sampai 5 hari bahkan seminggu air tidak mengalir. Spam sendiri hanya menyatakan dalam pengumuman lewat via WhatsApp, bahwa itu terjadi pipa bocor.
Permasalahannya ini sudah sekian tahun. Tanggung jawabnya di mana?.
Ia mencontohkan, minggu lalu atau sekitar 5 hari, mati air di Batam Kota dengan alasan pipa di Kepri Mall pecah. Dampak sejumlah perumahan juga ikut terdampak, dari pengumumnya, pihak
Badan Usaha Sistem Pengelolaan Air Minum (BU SPAM) atau PT Air Batam Hilir (ABH) di bawah Badan Pengusaha (BP) Batam, mengakui akan siap dua hari. Karena, pipa tersebut ditimpa alat berat saat hujan deras.
“Kira-kira menurut kita nih, pikir logika itu apa yang terjadi kok bisa pipa ATB ditimpa beko (alat berat). Sehingga 5 hari masuk di hari ke-6, akhirnya baru mulai mengalir. Ini bukan normal yang kita pertanyakan, tapi kenapa?. Ada empat kecamatan ini terus menjadi sasaran, yakni Lubukbaja, Batamkota, Bengkong, dan Batuampar. Ini empat kecamatan boleh dikatakan penghuni yang paling banyak,” tegas Lik Khai.
Meskipun, lanjut Lik Khai, perbaikan terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Kota Batam. Namun, aliran air bersih masih mengalami kendala seperti kerusakan atau kebocoran pipa karena pengerukan tanah oleh alat berat dari proyek pelebaran jalan.
Terakhir diketahui BU SPAM telah menyiagakan 16 mobil tangki air untuk melayani warga selama perbaikan pipa bocor. Lik Khai menilai, pemerintah pusat perlu turun tangan untuk menyelesaikan persoalan air bersih di Batam.
Pihaknya berharap Kementerian terkait dan DPR RI Komisi VI segera memanggil pengelola air bersih di Batam.
“Saya mengharapkan dari Pemerintah pusat harus segera memanggil pihak terkait. Dari pusat seperti mungkin dari Kementerian, pihak DPR RI bisa segera memanggil pihak ABH sama BP Batam untuk menyelesaikan masalah Ini. Selagi masalah ini berkepanjangan saya kira Batam mau berkembang susah juga,” tegas politisi NasDem itu.
Lik Khai menambahkan, dalam sebulan ini masyarakat selalu disibukkan untuk mencari air bersih. Namun, kepastian kapan persoalan itu akan berakhir pihak BU SPAM belum dapat menjawab.
“Ini kan sudah sekian tahun dipegang ABH dari Moya sampai sekarang saya kira sudah masuk di tahun ke-4 tapi perubahannya tidak ada. Malah tambah parah,” tegasnya.
Ia berharap semua pihak ikut menyuarakan persoalan air bersih ini. Karena yang terdampak besar adalah masyarakat. Aliran mati atau tersendat akan menyulitkan warga untuk beraktivitas.
“Jangan saling menyalahkan, kita lanjutkan yang terbaik bagi masyarakat Batam supaya hajat hidup mereka bisa tenang. Ini tidak bisa tenang semua loh seluruh rakyat Batam ini. Tiap hari sibuk bukan mencari duit, tapi cari air sana sini,” pungkasnya.
(Yun)