
KUTIPAN – Ada yang bilang olahraga cuma bikin sehat badan. Tapi di Tanjungpinang, olahraga jalan kaki ternyata bisa bikin sehat ekonomi juga. Fakta ini muncul dari perhitungan perputaran uang saat Gerak Jalan Proklamasi yang baru digelar. Angkanya bikin melongo: Rp 1.138.693.857.
Sekitar 78,01 persen duit itu, atau Rp 888 juta lebih, berputar manis di Kota Tanjungpinang. Sisanya, 21,99 persen alias Rp 250 juta lebih, ngacir ke luar kota. Jadi, bukan cuma langkah peserta yang panjang, tapi aliran duitnya juga bikin napas ekonomi daerah ikut lega.
Kepala Diskominfo Kota Tanjungpinang, Teguh Susanto, menjelaskan bahwa angka tersebut muncul dari survei terhadap peserta atau regu yang ikutan. Survei ini dikerjakan oleh Dinas Tenaga Kerja Koperasi dan Usaha Mikro bersama Diskominfo, plus dibimbing BPS Tanjungpinang sebagai pembina data. Menurut Teguh, ini bukti nyata kalau program Wali Kota H. Lis Darmansyah untuk menggerakkan ekonomi lewat event besar ternyata nendang juga.
“Dari 550 regu yang mendaftar Gerak Jalan Proklamasi, hanya 142 regu yang bersedia mengikuti survey. Jumlah tersebut cukup untuk dipergunakan sebagai sampel. Hasilnya, kegiatan yang dijalankan wali kota untuk mendongkrak perekonomian daerah itu mencapai hasil yang diharapkan,” kata Teguh, Rabu (1/10).
Yang menarik, perputaran uang itu bukan cuma datang dari peserta yang lari kencang di rute 8 km, 17 km, atau 45 km. Survei juga menyasar ke kantong UMKM yang kebagian berkah. Hasilnya bikin pedagang senyum sampai telinga: pendapatan naik rata-rata lebih dari 20 persen.
Kategori 45 km jadi primadona. UMKM yang kebagian rezeki dari kategori ini melaporkan peningkatan hingga 44,71 persen. Untuk rute 8 km, kenaikannya sekitar 30,07 persen, sedangkan rute 17 km masih manis di angka 24,07 persen.
Tidak berhenti di situ, penonton pun ikut berkontribusi. Dari data, masyarakat yang nonton Gerak Jalan Proklamasi rata-rata mengeluarkan belanja Rp 95.605 per orang. Kategori 45 km lagi-lagi jadi raja, dengan rata-rata pengeluaran Rp 121.919 per orang. Jadi, bukan cuma peserta yang ngos-ngosan, dompet penonton pun ikut olah raga.
“Jika dihitung berdasarkan dari setiap kategori yang diperlombakan, yakni 17 km, 8 km, dan 45 km, masyarakat yang menyaksikan Gerak Jalan Proklamasi mengeluarkan belanja rata-rata sebesar Rp 95.605 per orang. Gerak Jalan Proklamasi, dan kegiatan sejenis lainnya, seperti itulah yang menjadi akan terus atensi pemerintah kota. Kekuatan ekonomi Tanjungpinang memang terutama berasal dari sektor UMKM,” jelas Teguh.
Singkatnya, acara jalan kaki ini bukan cuma seremonial memperingati kemerdekaan. Bagi UMKM, ini adalah momen sakral di mana nasi goreng ludes, kopi panas laku, sampai gorengan tak tersisa. Ekonomi lokal dapat suntikan, dan pemerintah pun punya alasan untuk terus menjaga ritme acara seperti ini.