
KUTIPAN – Di Tanjungpinang, ternyata ada satu “rahasia” yang lagi dipegang erat Pemko biar program pemerintah nggak salah sasaran: DTSEN. Bukan nama boyband Korea baru, tapi singkatan dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional. Isinya? Data lengkap tentang kondisi sosial ekonomi penduduk. Ibaratnya, ini buku raport seluruh warga Indonesia, tapi versinya super lengkap dan (katanya) selalu di-update.
Selasa (12/08/2025), Pemko menggelar Rapat Koordinasi DTSEN di Ruang Rapat Raja Haji Fisabilillah, Kantor Wali Kota Tanjungpinang. Yang datang bukan main, ada Sekda Zulhidayat, perangkat daerah, camat, dan lurah. Acara dipimpin langsung oleh Wakil Wali Kota Raja Ariza.
“Pemanfaatan DTSEN dalam perencanaan selain menjadikan DTSEN sebagai acuan tunggal dalam penganggaran dan penentuan sasaran program, juga harus mengintegrasikan DTSEN dengan data sektoral agar tidak terjadi perbedaan angka di lapangan,” ujar Raja Ariza.
Intinya, biar nggak ada lagi cerita bantuan malah nyasar ke orang yang justru punya mobil tiga di garasi. Semua harus mengacu pada data ini, termasuk angka-angka di sektor lain.
Raja Ariza menegaskan bahwa ke depan seluruh perencanaan dan pelaksanaan program pemerintah “harus berpijak pada data”. Nggak boleh pakai “katanya” atau “kayaknya”.
“Pemutakhiran DTSEN tahun sebelumnya tentunya masih diperlukan penyempurnaan agar data benar-benar mutakhir dan valid. Untuk itu DTSEN ini akan menjadi rujukan tunggal guna memastikan setiap program sampai kepada yang benar-benar membutuhkan,” tegasnya.
Kalau kata bahasa kerennya, ini soal validasi. Kalau kata warga, ini soal memastikan bantuan nggak melenceng kayak panah dilepas pas angin kencang.
Di akhir rapat, Raja Ariza mengingatkan agar semua pihak, dari lurah sampai kepala dinas, tetap kompak. “Tentunya Pemko Tanjungpinang akan terus berkomitmen dalam hal pemanfaatan DTSEN sebagai pijakan dan fondasi utama guna mewujudkan pembangunan yang inklusif serta tepat sasaran di Kota Tanjungpinang,” pungkasnya.
Dari sini jelas, Pemko mau membangun Tanjungpinang dengan pondasi data. Biar nggak cuma bagus di spanduk, tapi juga pas di sasaran.