Menghadapi potensi gejolak kenaikan harga bahan pokok menjelang Natal dan tahun baru, Pemerintah Kota Tanjungpinang intensifkan upaya pengendalian inflasi melalui keikutsertaan dalam Rapat Koordinasi bersama Kementerian Dalam Negeri, TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah), dan TPIP (Tim Pengendalian Inflasi Provinsi) yang berlangsung virtual pada Senin (27/11/2023).
Dalam rapat tersebut, Irjen Kemendagri, Drs. Tomsi Tohir Balaw, M.Si, menyampaikan bahwa Kota Tanjungpinang menempati posisi ke-4 terendah se-Indonesia berdasarkan angka inflasi year on year sebesar 1,95%. Cabai merah, bawang merah, dan cabai rawit menjadi komoditas yang mempengaruhi gejolak inflasi di kota ini.
Irjen Kemendagri juga menyoroti beberapa daerah yang masih mengalami inflasi tinggi. Oleh karena itu, pentingnya koordinasi antara pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota, terutama menjelang Natal dan tahun baru, di mana harga komoditi cenderung naik.
Dalam tanggapannya, Pj. Wali Kota Tanjungpinang, Hasan, menjelaskan upaya yang terus dilakukan oleh pemerintah Kota Tanjungpinang untuk mengendalikan inflasi, menjaga stabilitas harga, dan daya beli masyarakat. Sinergi antara TPIP dan TPID terus ditingkatkan melalui berbagai langkah dan program, termasuk memastikan keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, dan kelancaran distribusi dari daerah penghasil hingga tiba di Kota Tanjungpinang.
“Kami terus mendorong upaya pengendalian inflasi daerah dengan memantau harga dan ketersedian barang. Rutin dilakukan operasi pasar murah, sidak kepada distributor, kerjasama dengan daerah penghasil, serta memberikan bantuan subsidi biaya angkut transportasi komoditas bahan pangan agar harga bahan pokok tetap terjangkau,” jelas Hasan.
Hasan menambahkan bahwa harga komoditi di Provinsi Kepri, khususnya Kota Tanjungpinang, masih dalam kategori aman dan sesuai dengan panel harga Badan Pangan Nasional. Meskipun beberapa komoditi mengalami kenaikan harga, seperti bawang merah dan cabai, pemerintah setempat terus melakukan pemantauan di distributor hingga pengecer, sambil menerapkan kebijakan subsidi biaya angkut transportasi komoditas bahan pangan.
Pemerintah Kota Tanjungpinang tetap berkomitmen untuk menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di tengah tantangan gejolak ekonomi global.