
KUTIPAN – Upaya Pemerintah Kabupaten Lingga dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui layanan Posyandu terus mengalami penguatan. Hal ini ditandai dengan pelaksanaan rapat lanjutan Tim Pembina Posyandu Kabupaten Lingga yang dipimpin langsung oleh Ketua TP PKK Lingga, Maratusholiha Nizar, di Ruang Rapat Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) pada 3 Juni 2025.
Rapat yang berlangsung dinamis ini membahas Rencana Kerja Posyandu tahun 2025, serta menekankan pentingnya keterpaduan lintas sektor dalam penyelenggaraan pelayanan masyarakat yang menyentuh langsung aspek kesehatan, pendidikan anak usia dini, dan kesejahteraan keluarga.
Turut hadir dalam forum ini Kepala Dinas Kesehatan PPKB dr. Bukit T.R Gultom, Kepala Dinas PMD, Kepala Puskesmas Daik, serta para pemangku kepentingan lainnya yang selama ini berperan aktif dalam membina Posyandu di tingkat desa dan kecamatan.
Posyandu Sebagai Pusat Pelayanan Terpadu, Bukan Sekadar Timbangan Balita
Maratusholiha Nizar menegaskan bahwa paradigma pelayanan Posyandu kini telah bergeser. Tidak lagi hanya menjadi tempat timbang berat badan balita, Posyandu kini berkembang sebagai pusat layanan dasar yang menyentuh banyak aspek kehidupan masyarakat.

“Hari ini Posyandu bukan hanya soal kesehatan. Ada enam Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang menyentuh pendidikan, pengasuhan, hingga kesejahteraan keluarga. Untuk itu, sinergi antar dinas sangat diperlukan,” ungkapnya.
Sebagai langkah awal, TP PKK Kabupaten Lingga menggagas pengintegrasian layanan Posyandu dengan Satuan Pendidikan Sejenis (SPS) yang akan dijalankan oleh para kader Posyandu terlatih. Proyek percontohan ini akan dimulai dari Desa Mentuda, Kecamatan Lingga, sebagai wilayah yang dinilai siap secara sumber daya manusia dan fasilitas.
Rencana Strategis 2025: 15 Program Prioritas Dinas Kesehatan
Kepala Dinas Kesehatan PPKB, dr. Bukit T.R Gultom, turut memaparkan rencana strategis pihaknya dalam mendukung kegiatan Posyandu di tahun 2025. Sebanyak 15 program unggulan dirancang untuk menjawab tantangan kesehatan masyarakat dari hulu ke hilir:

-
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
-
Pelayanan Kesehatan Remaja
-
Pelayanan Kesehatan Lansia
-
Pelayanan Imunisasi
-
Pemberian Vitamin A bagi Bayi dan Balita
-
Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
-
Penyuluhan dan Konseling Kesehatan
-
Pelatihan Kader Kesehatan
-
Implementasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas)
-
Pengembangan Minat dan Kreativitas Remaja
-
Pelaksanaan Kelas Ibu Balita
-
Pemantauan Tumbuh Kembang dan Status Imunisasi Anak
-
Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Diare
-
Pelayanan Kesehatan Jiwa (ODGJ)
-
Penanganan Penyakit Menular Termasuk TBC
“Kami sudah melakukan edukasi dan intervensi, namun pada akhirnya semua kembali pada kesadaran dan partisipasi masyarakat. Kader adalah ujung tombaknya,” tegas dr. Gultom.
Menguatkan Kader, Meningkatkan Kapasitas Pelayanan
Kader Posyandu, sebagai garda terdepan layanan masyarakat di tingkat desa, akan mendapat pelatihan lebih lanjut. Bukan hanya mengenai kesehatan dasar, tetapi juga edukasi anak usia dini, pemantauan perkembangan psikososial, dan komunikasi dengan orang tua balita.
Langkah ini sejalan dengan target menjadikan Posyandu sebagai pusat informasi dan layanan holistik berbasis keluarga, yang mampu mendampingi proses tumbuh kembang anak secara utuh.
Dalam rapat, Ibu Maratusholiha menyampaikan bahwa keberadaan Posyandu akan diperkuat sebagai ruang aman dan ramah anak, dengan fasilitas edukatif dan konseling yang terintegrasi.

Mentuda sebagai Proyek Percontohan: Inovasi dari Desa untuk Nasional
Desa Mentuda dipilih sebagai lokasi pertama untuk penerapan model Posyandu Terpadu dengan SPS karena dianggap representatif untuk pengembangan program skala kabupaten. Antusiasme masyarakat, dukungan pemerintah desa, serta kesiapan infrastruktur menjadi alasan utamanya.
Program ini akan menciptakan Posyandu yang lebih dari sekadar layanan kesehatan, tetapi juga tempat belajar bagi anak-anak, ruang diskusi bagi ibu, dan pusat pertumbuhan komunitas yang dinamis.
Kolaborasi Jadi Kunci: TP PKK, Dinas, dan Masyarakat Bersatu
Kehadiran berbagai pihak dalam rapat kali ini mencerminkan semangat kolaboratif Pemerintah Kabupaten Lingga. TP PKK menjadi mitra strategis pemerintah dalam menjembatani program-program kesehatan dan sosial dengan masyarakat.
Kepala Dinas PMD juga menegaskan dukungan penuh dari sisi regulasi dan pendanaan. Dana Desa, dana operasional kader, serta program kolaboratif antar-dinas akan dioptimalkan untuk menopang keberhasilan program Posyandu 2025.

Membangun Lingga dari Akar: Posyandu sebagai Pilar Masyarakat
Sebagai daerah kepulauan yang terdiri dari banyak desa, Kabupaten Lingga memiliki tantangan geografis tersendiri. Namun hal ini justru membuat peran Posyandu semakin vital. Layanan yang menjangkau masyarakat langsung menjadi solusi efektif untuk pemerataan pembangunan manusia.
Melalui pendekatan yang komprehensif—mulai dari pelayanan kesehatan ibu dan anak, pendidikan dini, hingga pemantauan remaja—Posyandu akan menjadi pilar penting pembangunan sosial di Kabupaten Lingga.
Menuju Lingga Sehat, Cerdas, dan Mandiri
Dengan peluncuran Rencana Kerja Posyandu 2025 yang terstruktur dan berbasis sinergi antar-lembaga, Kabupaten Lingga sedang menata arah baru pembangunan desa dari aspek kesehatan dan pendidikan. Langkah inovatif ini diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain, sekaligus menciptakan masyarakat Lingga yang lebih sehat, cerdas, dan mandiri mulai dari keluarga.
Rapat ini bukan hanya sekadar diskusi, tetapi wujud nyata dari komitmen untuk membangun masa depan yang lebih baik—dimulai dari Posyandu.
Laporan: Yuanda Editor: Husni