KUTIPAN – Revitalisasi Gereja Katolik Santo Paulus Dabo Singkep yang berlokasi di Jalan Merdeka, Dabo Singkep, resmi dimulai dengan prosesi peletakan batu pertama pada Sabtu, 2 November 2024.
Ketua Panitia Pembangunan Revitalisasi Gereja Katolik Santo Paulus, Yohanes Sembiring, menyampaikan bahwa pembangunan gereja ini merupakan impian yang telah diperjuangkan selama lebih dari satu dekade.
“Rencana kami ini sudah 12 tahun yang lalu sudah direncanakan, tapi baru tahun ini terlaksana,” ungkap Yohanes Sembiring.
Lebih jauh diungkapkan pria yang juga menjabat sebagai anggota Polres Lingga ini menguraikan, proyek pembangunan gereja ini diperkirakan membutuhkan dana lebih dari Rp4 miliar, sebagian besar berasal dari donasi swadaya para donatur.
Pendanaan pembangunan ini tidak hanya berasal dari lingkup lokal, tetapi juga dari para donatur yang berdomisili di luar negeri, seperti Jakarta, Singapura, dan Malaysia.
“Kami sangat berterima kasih kepada para donatur yang sudah memberikan dukungan. Semoga Tuhan membalas dengan berkah yang melimpah atas kemurahan hati mereka,” ujar Yohanes Sembiring.
Mengenai target waktu penyelesaian, Yohanes menjelaskan bahwa belum ada estimasi pasti terkait kapan proyek ini dapat selesai sepenuhnya. Ia memperkirakan pembangunan gereja mungkin membutuhkan waktu sekitar dua tahun, namun kondisi pendanaan akan sangat mempengaruhi durasinya.
“Kami tidak menetapkan target khusus untuk selesai, karena sangat bergantung pada dana yang tersedia. Kalau ada dana, pembangunan dilanjutkan. Namun, jika dana tidak cukup, proses harus dihentikan sementara,” jelasnya lebih lanjut.
Diketahui, Gereja Katolik Santo Paulus Dabo Singkep telah berdiri sejak tahun 1976 dan sebagian besar bangunannya terbuat dari kayu. Seiring berjalannya waktu, beberapa bagian dinding papan gereja mulai mengalami kerusakan dan lapuk.
“Ini pertama kalinya kita melakukan revitalisasi. Dengan kondisi bangunan yang sudah tua dan banyak yang rusak, ini saatnya kita membangun kembali demi kenyamanan umat,” ungkap Yohanes Sembiring.
Sementara itu ditambahkan, Pastor Kepala Paroki St. Carolus Borromeus Ujung Beting turut hadir dalam acara ini menyatakan rasa syukur atas terealisasinya pembangunan ini dan berharap seluruh prosesnya berjalan lancar.
“Ini adalah cita-cita dan harapan umat yang sudah lama, dan baru kali ini bisa terwujud,” ujar Pastor, mengungkapkan betapa pentingnya pembangunan ini bagi umat Katolik setempat.
Pastor juga menyampaikan harapannya agar pembangunan gereja ini dapat menjadi kenyataan yang membawa berkah bagi seluruh umat.
“Harapan saya, semoga pembangunan gereja Katolik Santo Paulus Dabo Singkep ini berjalan dengan lancar, sehingga harapan umat dapat tercapai,” tuturnya penuh optimisme.
Prosesi peletakan batu pertama ini menjadi momentum bersejarah bagi umat Katolik di Dabo Singkep. Dengan semangat gotong royong dan dukungan dari berbagai pihak, Gereja Santo Paulus diharapkan dapat segera terwujud dan menjadi tempat ibadah yang nyaman serta aman bagi seluruh umat Katolik di Kabupaten Lingga.(Rahmat)