KUTIPAN – Sejumlah masyarakat mengaku kesal dengan PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau. Pasalnya, petugas PLN melakukan pemadaman listrik tanpa pemberitahuan.
Pemadaman listrik dilakukan PLN pada, Sabtu (30/11/2024) sekitar pukul 16.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Hal ini tentu merugikan masyarakat khususnya pengusaha yang membutuhkan listrik.
Salah seorang pengusaha Rental PlayStation (PS) di wilayah Coastal Area, Yogi mengaku kecewa dengan keputusan PLN yang memadamkan listrik tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Akibat pemadaman listrik mendadak tersebut, dirinya kehilangan pelanggan dan mengalami kerugian besar.
“Harusnya petugas PLN mengumumkan akan ada pemadaman listrik di daerah tersebut. Karena gak ada pengumuman, kami jadi kehilangan pelanggan dan terpaksa mengembalikan uang mereka,” kata Yogi.
“Kasihan anggota kami di marah sama pelanggan karena mati listrik, padahal ini salah PLN karena tidak ada pemberitahuan kalau mau padamkan listrik,” tambahnya.
Selain itu, ungkap Yogi, dirinya juga mengalami kerugian materil karena 2 unit PS miliknya rusak parah.
“Kalau PLN memberi informasi akan ada pemadaman listrik di daerah itu, kami pasti tidak akan menerima pelanggan dan menghidupkan PS. Alhasil 2 unit PS kami rusak parah,” kata Yogi dengan nada kecewa.
Diketahui, pemadaman listrik tanpa pemberitahuan ini merupakan kali kedua yang dilakukan oleh PLN Karimun di wilayah Coastal Area. Sebelumnya pemadaman juga dilakukan pada, Kamis (28/11/2024) lalu.
“Saya menuntut PLN bertanggung jawab, dan kedepan harus lebih profesional serta mengedepankan pelanggan. Ingat kami adalah konsumen yang hakikatnya harus dijaga bukan menimbulkan kerugian,” tegas Yogi.
Sementara salah seorang masyarakat lainnya, Syahid juga mengaku geram dengan sikap PLN Karimun yang sesuka hati memadamkan listrik tanpa pemberitahuan.
“Kalau ada kerusakan parah karena faktor alam okelah padamkan listrik tanpa pemberitahuan, kalau tidak parah apa salahnya diberitahukan kepada masyarakat terlebih dahulu,” ujar Syahid.
Seharusnya, kata Syahid, Manajer PLN Karimun berkaca dari peristiwa demo yang menghancurkan kantornya 8 tahun silam.
“Saya harap Manajer PLN Karimun berkaca dari peristiwa demo yang menghancurkan kantornya 8 tahun silam, tepatnya pada tahun 2016. Itu terjadi karena PLN memadamkan listrik sesuka hati mereka,” kata Syahid.
“Kalau Manajer PLN Karimun tidak bisa bekerja profesional, sebaiknya mengundurkan diri saja, jangan merugikan masyarakat,” tambahnya mengakhiri.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada jawaban dari pihak PLN ULP Karimun. Media ini sudah mencoba menghubungi Manager PLN Karimun, Marwan Sholeh, namun tidak ditanggapi.
(Ami)