
KUTIPAN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lingga menggelar Rapat Paripurna istimewa dalam rangka peringatan Hari Jadi ke-22 Kabupaten Lingga, Kamis (20/11/2025). Paripurna yang berlangsung khidmat di ruang sidang utama tersebut menjadi simbol kebersamaan seluruh unsur pemerintah dan masyarakat dalam meneguhkan tekad membawa Lingga ke arah pembangunan yang lebih maju dan berkesinambungan.
Rapat dibuka secara resmi oleh Ketua DPRD Kabupaten Lingga, Maya Sari, S.Sos., M.IP. serta dihadiri jajaran pimpinan dan anggota DPRD, Bupati dan Wakil Bupati Lingga, perwakilan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda), tokoh masyarakat, tokoh adat Melayu, serta organisasi kemasyarakatan.
Dalam sambutannya, Maya Sari menekankan bahwa perjalanan 22 tahun Kabupaten Lingga merupakan rangkaian sejarah yang penuh perjuangan dan keyakinan untuk menghadirkan pemerintahan yang semakin berdaya saing serta sejahtera. Ia menegaskan pentingnya memperkuat seluruh potensi daerah sebagai modal utama pembangunan.
“Sesuai dengan tema Hari Jadi ke-22 Kabupaten Lingga Tahun 2025 yakni: Membangun Negeri, Menjunjung Budaya, kita berharap tema ini mampu terus memberikan inspirasi serta motivasi dan arti yang sangat penting dalam perjalanan Kabupaten Lingga ke depan,” ungkap Maya Sari dalam pidatonya.
Visi Lingga 2025–2029: Berdaya Saing dan Sejahtera
Lebih jauh, Ketua DPRD Lingga menegaskan bahwa pemerintah daerah telah menyiapkan arah pembangunan jangka menengah hingga tahun 2029 dengan visi besar: “Mewujudkan Lingga Berdaya Saing dan Sejahtera.” Menurutnya, visi tersebut bukan hanya sekadar jargon politik, tetapi menjadi pedoman kerja nyata seluruh pemangku kepentingan di daerah.

Ia menjelaskan bahwa berdaya saing memiliki makna bahwa Kabupaten Lingga harus mampu bersaing di tingkat regional maupun nasional. Keunggulan tersebut diwujudkan dengan memaksimalkan potensi unggulan daerah seperti sektor perikanan, pertanian, perkebunan, pariwisata, dan kekayaan budaya Melayu.
Selain itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi fokus utama agar masyarakat Lingga tidak hanya menjadi objek pembangunan, tetapi menjadi pelaku utama yang kreatif dan inovatif. Infrastruktur yang berkelanjutan dan konektivitas antarpulau juga menjadi prioritas agar roda ekonomi semakin merata.
“Pengembangan infrastruktur berkelanjutan, tata kelola pemerintahan yang adaptif, serta kolaborasi antar pemangku kepentingan akan mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memperkuat posisi strategis daerah secara berkelanjutan,” ujar Maya Sari.
Sementara itu, sejahtera dimaknai sebagai upaya menghadirkan pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, penurunan angka kemiskinan di seluruh lapisan masyarakat, serta mewujudkan keadilan dan kemakmuran bersama. Pembangunan daerah menurutnya tidak boleh meninggalkan satu pun kelompok masyarakat.
Kebersamaan Adalah Kunci
Rapat Paripurna tersebut tidak hanya menjadi agenda seremonial ulang tahun daerah, melainkan juga momentum penting untuk memperkuat komitmen dan persatuan seluruh pihak.

“Mari kita jadikan momentum peringatan Hari Jadi ke-22 Kabupaten Lingga Tahun 2025 ini untuk memperkuat semangat persaudaraan dan kebersamaan serta meneguhkan tekad untuk membangun Kabupaten Lingga ke arah yang lebih maju dan makmur di masa yang akan datang,” pesan Maya Sari.
Menurutnya, peran aktif masyarakat sangat menentukan keberhasilan pembangunan. Ia pun mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terus bersinergi, menjaga semangat gotong-royong, serta ikut dalam setiap proses pembangunan daerah.
“Tidak jemu-jemunya kami menghimbau dan mengajak segenap lapisan masyarakat untuk terus berperan aktif bersama Pemerintah Kabupaten Lingga dalam membangun dan memajukan Kabupaten Lingga,” lanjutnya.
Sinergi DPRD dan Pemerintah Daerah
Ketua DPRD Lingga juga menegaskan pentingnya kerja sama yang solid antara lembaga legislatif dan eksekutif. Ia berharap koordinasi yang selama ini telah berjalan dapat terus ditingkatkan demi penyelesaian berbagai permasalahan daerah, baik di bidang ekonomi, sosial, hingga penguatan layanan publik.
“Kami juga mengajak rekan-rekan DPRD bersama pemerintah daerah untuk terus secara intens membenahi segala kekurangan, baik itu tentang peningkatan kesejahteraan masyarakat maupun pada aspek-aspek lainnya. Teruslah berjuang membangun Kabupaten Lingga demi mewujudkan cita-cita luhur pembentukan Kabupaten Lingga,” tutupnya.
Lingga dan Harapan Masa Depan
Dua dekade lebih perjalanan Kabupaten Lingga menjadi bukti bahwa kerja keras dan doa masyarakat adalah landasan kuat yang membawa daerah ini terus tumbuh. Dengan visi pembangunan yang lebih terarah, potensi yang semakin diberdayakan, serta dukungan kebijakan yang berpihak kepada masyarakat, Lingga diharapkan akan semakin diperhitungkan di kancah regional dan nasional.

Pelestarian budaya Melayu, yang sudah menjadi identitas kuat masyarakat Lingga, juga menjadi bagian penting yang selalu didorong untuk terus berkembang berdampingan dengan kemajuan zaman. Tema Hari Jadi ke-22, “Membangun Negeri, Menjunjung Budaya,” mencerminkan bahwa modernisasi tidak boleh menghilangkan akar budaya dan marwah daerah.
Tentang Kabupaten Lingga
Kabupaten Lingga resmi terbentuk pada tahun 2003. Daerah yang dikenal sebagai Bunda Tanah Melayu ini memiliki kekayaan sejarah, budaya, dan sumber daya alam yang melimpah. Dengan letak geografis yang strategis dan tersebar di wilayah kepulauan, Lingga terus berbenah menjadi daerah yang lebih berdaya saing dalam sektor ekonomi kelautan, pertanian, pariwisata, serta pelestarian budaya Melayu.





